Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku ingin menjadi presiden. Dia juga menjawab pertanyaan siapa presiden Indonesia yang disukainya.
Hal ini diungkapkan Agus saat hadir menjadi bintang tamu dalam podcast milik Deddy Corbuzier yang videonya diunggah ke kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (19/11/2019).
"Do you want to be presiden, right? (Kamu ingin jadi presiden, bukan?)" tanya Deddy kepada AHY.
Agus mengatakan, "Jawaban ini bisa disalahartikan kalau enggak dijawab secara utuh. Wajar jika warga negara, saya pikir bro juga harapan menjadi one of the best, saya tadi sedikit mengapresiasi, when you are a magician you are the best, true? Fakta itu".
Ia pun menyinggung prestasi-prestasi yang dicapai Deddy Corbuzier dalam body builder dan pembawa acara.
AHY merasa tidak salah jika seseorang ingin menjadi yang terbaik, termasuk dalam hal politik yaitu menjadi presiden.
"Jadi wajar, kalau saya ditanya, ya, 'why not?'. Kenapa enggak? Kalau kita ingin menjadi salah satu putra terbaik bangsa. Tapi presiden atau jabatan apapun yang lainnya itu bukan final bagi saya," ujar Agus.
"Karena kalau hanya menginginkan suatu posisi will be obsessed, dan kalau itu terjadi obsesi yang berlebihan ambisi berlebihan enggak mengukur diri kita akan stres," imbuhnya.
Kemudian Deddy memotong perkataan AHY dan memintanya membayangkan jika suatu saat dia menjadi presiden.
Baca Juga: Hari Ini Ade Armando Diperiksa Polisi Kasus Meme Anies Mirip Joker
"What kind of legacy, yang diingat ini anda presiden seperti apa?" tanya Deddy
"Yang memikirkan rakyatnya dan memajukan bangsanya," jawab AHY.
Deddy tidak puas dengan jawaban putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Ia lalu bertanya kembali, "Apa yang ingin lu ubah?".
"Mindset kita semuanya untuk bersatu dan mengubah segala tantangan menjadi peluang untuk kemajuan," jawab Agus.
Lalu Deddy mengajukan pertanyaan lain kepada Agus, terkait siapa presiden Indonesia yang disukainya.
Agus menjelaskan, "Saya itu enggak terbiasa mengkultuskan siapa pun, termasuk ayah saya sendiri karena berbahaya. Begitu ada pemimpin dikultuskan nanti bisa salah konteksnya. Yang kita ingin dapatkan adalah apa nilai-nilai yang ditinggalkan, legacy seperti apa yang bisa kita lanjutkan".
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
-
Tim Pencari Fakta Pertanyakan Peran Kompolnas Usut Pertanggungjawaban Komando di Kasus Affan
-
17+8 Tuntutan, Minus Bumi: Pakar Ungkap Agenda Ekologi yang Terlupakan!
-
Blak-blakan, Mahfud MD Ungkap Alasan Prabowo Akhirnya Mau Dengar Aspirasi Rakyat
-
Terima Aduan Ojol, Pimpinan BAM DPR Minta Aplikator Hapus Asuransi yang Merugikan
-
Sri Mulyani Pergi Karena Kesal Karena Pertahanan Negara Jebol Dan Rumahnya Dijarah? Ini Kata Pakar
-
Siapa Charlie Kirk: Loyalis Donald Trump yang Tewas Ditembak saat Acara Kampus
-
Waspada Cuaca Kamis Ini! BMKG: Hujan Petir Mengintai Jakarta, Mayoritas Kota Besar Basah
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru