Granat hanya dimiliki beberapa institusi
Sementara itu, Pengamat Terorisme dan Intelijen dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Haris Abu Ulya mengatakan bahwa asal muasal granat asap yang meledak di Monas perlu didalami lebih lanjut.
"Kalau benar granat, maka semua tahu bahwa yang punya hanya beberapa institusi. Gimana bisa granat itu beredar keluar," ujar Haris melalui keterangan tertulis kepada DW Indonesia.
Haris melanjutkan bahwa perlu tim gabungan untuk mengungkap kejadian tersebut. "TNI perlu dilibatkan. Biar masyarakat percaya bahwa aksi teror demi teror itu bukan produk rekayasa," jelasnya.
Sementara terkait kemungkinan bahwa granat asap adalah milik polisi yang tertinggal, Haris menyatakan bahwa perlu ada investigasi lebih lanjut apakah hal itu dilakukan atas unsur kesengajaan atau kelalaian.
"Granat asap itu besar...lebih besar dari 1 peluru. Kalau seorang pasukan kehilangan 1 biji pasti terasa," kata Haris.
"Dan tidak setiap pasukan Brimob berbekal granat asap. Harusnya segera lapor dan cari di lapangan, dan ada rentang waktu yang cukup untuk amankan barang yang tertinggal." tambahnya.
Anggota TNI jadi korban
Ledakan granat di Monas menyebabkan dua anggota TNI terluka, yaitu Serka Fajar dan Praka Gunawan. Serka Fajar alami luka parah pada tangan kiri karena "saat memegang granat asap, dia menggunakan tangan kiri," ujar Pangdam Jaya, Mayjen TNI Eko Margiyono saat konferensi pers di kawasan Monas, Selasa (03/12).
Baca Juga: Masih Dirawat, Korban Ledakan di Monas Belum Bisa Berikan Keterangan
Sementara, Praka Gunawan disebut mendapat luka ringan dibagian paha. Kedua korban saat ini tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta untuk proses penyembuhan.
Sedang melakukan olahraga
Lebih lanjut, Pangdam Jaya menyampaikan pada saat kejadian, kedua korban tengah melaksanakan olahraga di kawasan Monas. Kedua korban yang merupakan anggota dari Mako Gartap (Garnisun Tetap) yang berkantor di Jalan Merdeka Timur disebut memang memiliki jadwal kegiatan olahraga setiap Selasa.
Anggota TNI dari Mabes AD juga ia sebut tengah melakukan olahraga bersepeda sehingga "di kawasan Monas banyak anggota TNI yang sedang melaksanakan aktivitas berolahraga".
Lebih lanjut, Pangdam Jaya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membagikan video korban ledakan di media sosial.
"Tidak ada gunanya kita share , sekali lagi kondisi (korban) masih hidup saya tidak bohong kalau satu yang viral di video itu yang bersangkutan ataupun korban sekali lagi masih bisa duduk masih bisa berbicara," terangnya.
Berita Terkait
-
Masih Dirawat, Korban Ledakan di Monas Belum Bisa Berikan Keterangan
-
Ledakan Granat Monas, Maruf Amin: Aman!
-
Begini Kondisi Kawasan Monas Usai Terjadi Ledakan
-
Ada Ledakan Granat di Monas, Fadjroel Pastikan Agenda di Istana Tetap Jalan
-
Soal Ledakan di Monas, Pimpinan DPR: Seharusnya Ditangani Sesuai SOP
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
Profil Superbank (BSPR): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
-
Dua Emiten Pemenang Lelang Frekuensi 1,4 GHz Komdigi: Penawaran Capai Rp 400 Miliar
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
Terkini
-
KPK Tunggu 3 Perkara yang Diduga Jadi Sumber TPPU SYL
-
Gus Ipul Benarkan Penasihat Khusus Ketum PBNU Dicopot Imbas Isu Zionisme
-
Tepis Narasi di Medsos, KPK Tunjukkan Perbandingan Kapal ASDP dengan Kapal Tua PT JN
-
Alibi Bangkai Anjing Terkuak, Polisi Bongkar Cara Ayah Tiri Tipu Saksi untuk Buang Jasad Alvaro
-
Hasil Riset Sebut Penerimaan Publik Terhadap Program Kemendikdasmen Sangat Tinggi, Ini Paparannya
-
Bawa Misi Pendidikan Vokasi, Gubernur Pramono Bidik Kerja Sama dengan Siemens di Jerman
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Dana Pemda Rp203 Triliun Mengendap di Bank, Begini Penjelasan Mendagri Tito ke Prabowo
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida