Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak masalah dengan rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang ingin menghapus Ujian Nasional mulai 2021.
Ma'ruf mengatakan ujian nasional selama ini dilakukan untuk mengukur standarisasi kemampuan dari para pelajar. Menurutnya, sistem UN bisa dihapus, tetapi meski tetap ada alat ukur bagi standar pendidikan di Indonesia.
"UN itu untuk mengukur standarisasi kemampuan anak. Jadi kalau nanti UN dihapus, itu kan harus ada alat ukur standar dari prestasi pendidikan nasional kita," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (4/11/2019).
Sebelum Mendikbud menghapun UN, Ma'ruf mengingatkan agar Kemendikbud menyiapkan menyiapkan sistem lain.
"Kalau itu nanti sudah terselesaikan saya kira enggak ada masalah," ujarnya.
Meski demikian, Ma'ruf menyebut menghapus UN bukan merupakan perkara yang mudah. Sebab harus ada kajian yang matang, termasuk dengan sistem baru pengganti UN.
"Kan itu tidak mudah, dulu sudah ditentukan lewat UN, itu tidak bisa dijadikan ukuran yang valid untuk semua daerah. Nah kita sekarang carilah itu," ujarnya.
"Kita harapkan nanti melalui Kemendikbud akan bisa ditemukan untuk mengganti daripada UN," tandasnya.
Untuk diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menegaskan, rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) untuk pelajar SD, SMP dan SMA masih dalam tahap pengkajian.
Baca Juga: Saran Wamendag kepada Nadiem Makarim: Hati-hati sama DPR
Karenanya, Nadiem mengungkapkan UN untuk seluruh strata pendidikan formal Indonesia pada tahun 2020 tetap digelar.
"Sedang dikaji. Masih dalam tim, ditunggu ya," ujar Nadiem di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Sabtu (30/11/2019).
Founder GoJek itu mengatakan, setelah pengkajian, Kemendikbud bakal mengumumkan kepada publik. Soal waktu, ia menaksir pengkajian tersebut tak lama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman