Suara.com - Kementerian Sosial menyalurkan bantuan tanggap darurat dalam bencana banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat senilai Rp 1,6 miliar. Fokus penanganan pada evakuasi pengungsi ke tempat aman terutama untuk kelompok rentan.
“Tim Kemensos sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Solok Selatan untuk penanganan korban dan mengamati situasi terkini. Bantuan sudah kami salurkan termasuk bantuan logistik dengan total senilai Rp 1,6 miliar," kata Menteri Sosial Juliari P. Batubara di Jakarta, Minggu (15/12/2019).
Sejauh ini, Kemensos telah mengirimkan petugas perlindungan sosial korban bencana alam dari pusat untuk asesmen kebutuhan.
Seperti diketahui, telah berlangsung banjir bandang sebanyak dua kali pada 20 November dan 13 Desember di wilayah Kabupaten Solok Selatan. Banjir terjadi di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Pauh Duo.
Wilayah terdampak mencakup Nagari Pakan Rabaa Timur, Nagari Pakan Rabaa Tengah, Nagari Pasar Muaro Labuah, Nagari Pasir Talang Selatan, Nagari Koto Baru, Nagari Pasir Talang, Nagari Lubuk Ulang Aliang, Nagari Lubuk Ulang Aliang Selatan, dan Nagari Lubuk Ulang Aliang Tangah.
Berdasarkan sumber data Pusdalops Tagana Kabupaten Solok Selatan banjir mengakibatkan korban meninggal satu orang, 622 jiwa mengungsi, 26 rumah rusak, dan 1 unit jembatan roboh.
Sejak bencana melanda Kemeterian Sosial telah bergerak, dengan melalui Tagana. "Tagana Provinsi Sumbar dan Kabupaten Solok Selatan telah mendirikan tenda darurat dan evakuasi korban ke tempat aman serta layanan dukungan psikososial. Mereka juga mengelola dapur umum lapangan yang terpusat di pengungsian RTH Muaro Labuah," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat.
Dikatakannya, pada saat bencana, tugas Kementerian Sosial adalah mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan untuk penanggulangan bencana alam secara terpadu. Sistem yang dimaksud adalah Klaster Nasional yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dimana Kementerian Sosial bertugas dalam Klaster Perlindungan dan Pengungsian dan Klaster Logistik.
"Fokus penanganan adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman, serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya," katanya.
Baca Juga: Kemensos Lepas Tim Ekspedisi Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial
Pada saat pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat, Kementerian Sosial mengerahkan seluruh Potensi Penanggulangan Bencana Alam. Yakni pengerahan personil Tagana dan Sahabat Tagana, KSB, Kendaraan Siaga Bencana, barang persediaan, alat evakuasi, alat dan sistem komunikasi, dan kerja sama lembaga pemerintah dengan NGO.
Untuk banjir di Kabupaten Solok Selatan Bantuan Tanggap Darurat dari Kementerian Sosial terdiri dari Bantuan logistik Tahap 1 diserahkan kepada Dinsos Kabupaten Solok Selatan, Bantuan Logistik Tahap 2 diserahkan kepada Dinsos Provinsi Sumatera Barat.
Bantuan yang disalurkan berupa peralatan kebersihan keluarga 300 paket, mesin pompa pendorong air 10 unit, mesin genset 6 unit, mesin pompa sedot air dan selang spiral 10 unit, sembako 1.000 paket, santunan ahli waris untuk satu orang korban meninggal Rp 15 juta.
"Total seluruh bantuan sebesar Rp 1,6 miliar," kata Dirjen Linjamsos.
Bantuan logistik terdiri dari makanan, peralatan evakuasi, peralatan keluarga, dan sandang. Barang dikirimkan dari Gudang Regional Barat Kementerian Sosial di Palembang. (*)
Berita Terkait
-
Kemensos Lepas Tim Ekspedisi Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial
-
Kemiskinan Desa 13%, Mensos : Presiden Ingin Desa Jadi Penggerak Ekonomi
-
Mensos Minta Riset terkait Program Pemberdayaan Sosial Diperkuat
-
Mensos Tekankan Keseriusan Pemerintah Membangun SDM Unggul
-
PKH Tak Tepat Sasaran, Mensos Anggap Bukan Masalah Serius
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim