Suara.com - Menteri Sosial Juliari P Batubara mengomentari laporan Ombudsman yang menyebut bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak tepat sasaran bukanlah hal yang serius. Juliari menyebut masalah ini bukan masalah yang sangat fundamental.
"Jadi sebenarnya pertama isunya masalah pengaduan, jadi kita sudah ada sistem pengaduan itu tapi mungkin sosialisasinya kurang," kata Juliari saat ditemui di Energy Building, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Juliari mengakui, memang ada sedikit masalah terkait data yang tidak sinkron, sehingga ada masyarakat yang menanggap program ini tidak tepat sasaran, tapi angka tersebut kata Juliari masih relatif kecil.
"Memang ada family (kelurga) yang dianggap layak terima tetapi tidak terima yang dianggap tidak layak menerima tapi malah terima. Jadi itu masalah database dan kita lagi selesaikan itu," kata Juliari.
Sehingga kata mantan Anggota DPR RI Komisi VI ini, hal tersebut bukanlah hal yang sangat fundamental sekali, sedikit perbaikan data kata dia masalah ini bisa terselesaikan.
"Syukurnya bukan masalah yang fundamental sekali, jadi itu hanya masalah include database jadi targeting dan kedua hanya masalah pengaduan di lapangan saja," tuturnya.
Sebelumnya, Anggota Ombudsman RI Ahmad Suadi mengatakan, temuan maladministrasi tersebut berkaitan dengan integrasi data yang menyebabkan program tersebut kerap tidak tepat sasaran.
"Menteri Sosial perlu melakukan validasi data kembali agar penyaluran bantuan PKH dapat berjalan cepat dan tepat sasaran," kata Suadi.
Baca Juga: Maladministrasi Program Keluarga Harapan, Mensos Disebut Tak Punya Data
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
Terkini
-
LMS 2025: Infrastruktur Bendungan dan Pengadaan Pangan Jadi Dua Sisi Mata Uang Tak Terpisahkan
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Pemerintah Jamin Masyarakat 3T Raih Akses Listrik 24 Jam di 2026
-
Rencana DMO Emas, IMA Ingatkan Pemerintah: Jangan Abaikan Harga Pasar dan Fluktuasi Global!
-
Lewat Akselerasi Ekspor Digital di TEI 2025, Bank Mandiri Perkuat Peran Mitra Strategis Pemerintah
-
Pencairan BPNT Tahap Akhir 2025: Cek Status Penerima Bantuan Oktober 2025
-
Transformasi Tanpa Kehilangan Arah: Kolaborasi Jadi Cara Baru Bisnis Bertahan di Era Digital
-
Rupiah Dibuka Perkasa Lawan Dolar AS, Didorong Sentimen Ini
-
Transisi Energi Tak Hanya Soal Teknologi, Tapi Juga Inklusi dan Keadilan Sosial
-
IHSG Berbalik Arah Pagi Ini, Sektor Saham Ini Jadi Peluang Cuan di Tengah Ketidakpastian Global