Suara.com - Wakil Ketua KPK Saut Situmorang meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk main ke kantornya. Permintaan itu disampaikan Saut dengan tujuan agar Jokowi bisa berkumpul bersama pegawai KPK soal penanganan tindak pidana korupsi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku belum mengetahui apakah Jokowi akan berencana bertemu pimpinan KPK. Sebab kata Moeldoko terkait jadwal kegiatan kepala negara diatur oleh Sekretaris Negara.
"Belum tahu ya jadwalnya. Sesneg yang tahu jadwalnya," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/12/2019).
Sebelumnya, Saut Situmorang memiinta agar Presiden Jokowi untuk main ke kantor KPK untuk berkumpul bersama para pegawai KPK. Permintaan itu disampaikan Saut yang sebentar lagi memasuki masa purnajabatan di KPK.
"(Pak Jokowi) main-main lah ke KPK, ada benih yang sudah tumbuh di KPK," kata Saut di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2019).
Selain itu, Saut meminta agar Jokowi berbicara dengan penyidik ihwal kerja-kerja pencegahan korupsi. Menurutnya, cara tersebut tepat guna melakukan pencegahan kedepannya.
"Ngobrol lah dengan penyidik, terus dengan tim pencegahan yang sudah keliling Indonesia," kata Saut.
Sedikit berseloroh, Saut berharap agar Jokowi menambah jumlah pegawai seusai berkunjung ke kantor KPK.
"Itu kan nanti dia bisa lihat, oh ternyata sudah lakukan banyak ya, yaudah nanti saya tambahin pegawai lagi deh," tutup Saut.
Baca Juga: Diminta Tak Berkoar, Puan Tantang PPATK Lapor Uang Kasino Pejabat ke KPK
Berita Terkait
-
Jokowi Ultimatum Pemain Impor Migas: Hati-hati, Saya Ikuti Kamu
-
Diisukan Akan Jadi Dewas KPK, Yusril: Ada yang Ucapkan Selamat ke Saya
-
Minta Jokowi ke KPK, Saut: Ngobrol Lah dengan Penyidik dan Tim Pencegahan
-
12 Pegawai KPK Mengundurkan Diri, Saut Sebut Bukan Karena UU Baru
-
Soal Hukuman Mati Koruptor, Wakil Ketua KPK: Jangan Terjebak Retorika
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO