Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mencanangkan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2020, sekaligus peringatan 50 tahun K3 di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (12/1/2020).
Pencanangan Bulan K3 Nasional Tahun 2020 ini ditandai dengan jalan sehat K3 (fun walk), yang diikuti 2000 peserta.
Dalam sambutannya, Ida mengatakan, keselamatan dan kesehatan kerja menghadapi tantangan dunia ketenagakerjaan makin kompleks, sehingga diperlukan strategi pengendalian yang lebih efektif, efisien dan inovatif dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Untuk itu, Menaker minta semua pihak untuk dapat melakukan upaya konkrit terhadap pelaksanaan K3 di lingkungan masing-masing, agar budaya K3 benar-benar terwujud di seluruh Tanah Air.
"Kita perlu melakukan lompatan dan terobosan dengan inovasi-inovasi baru, agar pelaksanaan K3 dapat terus diperkuat di tengah gerak perubahan masyarakat dan revolusi industri yang kian melesat, " katanya.
Ida juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pengusaha, serikat pekerja, pekerja dan masyarakat, untuk terus meningkatkan pengawasan dan penyadaran akan pentingnya K3. Persoalan K3 hendaknya tidak hanya diingat dan dibahas saat terjadi kecelakaan atau musibah di tempat kerja.
"Jangan sampai problem K3 baru mendapat perhatian, saat korban berjatuhan. Jangan sampai kita baru peduli soal K3, ketika ada gugatan dari masyarakat atau keluarga korban, " katanya.
Ida mengungkapkan kasus kecelakaan kerja pada 2018, telah terjadi 157.313. Sepanjang Januari hingga September 2019 terdapat 130.923 kasus.
"Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan kasus kecelakaan kerja sebesar 26.40 persen, " kata Menaker.
Baca Juga: Tingkatkan Posisi Kerja, Kemnaker : Paradigma Pekerja Migran harus Diubah
Meski demikian, kata Menaker, tantangan serius yang dihadapi adalah 57,5 persen dari 126,51 juta total penduduk bekerja berpendidikan rendah.
"Ini berpotensi menyebabkan rendahnya kesadaran pentingnya perilaku selamat dalam bekerja, " katanya.
Ida menyebut, kecelakaan kerja tidak hanya menyebabkan kematian, kerugian materi, moril dan pencemaran lingkungan, namun juga dapat memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Kecelakaan kerja juga mempengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM) dan indeks pembangunan ketenagakerjaan (IPK).
"Soal nyawa dan kesehatan manusia, serta keselamatan adalah yang utama. Safety first. Uang bisa dicari, karier bisa dikejar, namun keselamatan dan kesehatan sama sekali tak tergantikan. Untuk itulah, K3 harus terus kita promosikan sebagai bagian penting dalam perlindungan tenaga kerja, " katanya.
Ia menegaskan, K3 bukan hanya tanggung jawab para pengusaha dan pemerintah pusat. Serikat pekerja/serikat buruh juga wajib memberi perhatian dan mendorong agar K3 dapat dijalankan secara efektif.
"Ketenagakerjaan adalah bidang yang diotonomikan, sehingga pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk melaksanakan dan mengontrol atas pelaksanaannya. Ini adalah soal kerja sama, koordinasi, saling mengawasi dan saling mengingatkan, " tambah Ida.
Berita Terkait
-
Menaker Evakuasi 20 Peserta Pemagangan Jepang di BBPLK Bekasi
-
Menaker Minta Pekerja Migran Indonesia Jadi Duta Bela Negara
-
Menaker Kunjungi Pekerja Migran Indonesia di Malaysia
-
Sejumlah Produk Kelompok Tenaga Kerja Mandiri Binaan Kemnaker Dipamerkan
-
40 TKM Binaan Kemnaker Pamerkan Produk Hasil Pemberdayaan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik