Suara.com - Ketiga tersangka pembunuh hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin dihadirkan polisi untuk melakukan rekontruksi lanjutan di rumah korban di Jalan Aswad, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Kamis (16/1/2020).
Ketiga tersangka yakni Zuraida Hanum (41) yang juga istri korban, Jefry Pratama (42) dan Reza Pahlevi (29) diketahui sempat terlibat perdebatan usai membunuh hakim Jamaluddin dengan cara membekapnya saat tengah tertidur di kamar rumahnya.
“Semua rangkain ini berakhir pada 29 November 2019 pada jam 04.00 WIB. Di sini ada perdebatan karena tidak sesuai dengan rencana awal. Karena di skenario korban meninggal karena serangan jantung. Itu pada jam 01.00 WIB,” ujar Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin sebagaimana dilansir Kabarmedan.com (jaringan Suara.com).
Alasan para pelaku berdebat adalah adanya lebam merah di bagian wajah korban. Karena itu, Zuraida Hanum terkejut dan khawatir polisi akan menuduh dirinya sebagai pelaku pembunuhan, bukan serangan jantung sebagaimana skenario awal.
"Ada meninggalkan jejak dan ini tidak diizinkan istri korban, polisi pasti menuduh istri korban sebagai pelaku dan bukan serangan jantung," kata Sormin.
Usai berdebat, akhirnya ketiga tersangka menyepakati untuk membuang jenazah hakim Jamaluddin. Saat itu istri korban berkeras membuangnya ke arah perkebunan di kawasan Kutalimbaru.
Martauni mengatakan, istri korban memberikan warning kepada dua eksekutor agar jangan pernah menghubunginya hingga dinyatakan aman.
"Ini menarik sehingga dugaan pasal yang kita tuduhkan menjadi kasus pembunuhan berencana," kata Sormin.
Diberitakan sebelumnya, jasad hakim Jamaluddin ditemukan di areal kebun sawit milik masyarakat di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang pada Jumat (29/11/2019).
Baca Juga: Dibekap Bed Cover, Istri Muda Skenariokan Hakim Jamaluddin Sakit Jantung
Saat ditemukan korban berada di bangku baris kedua mobil Toyota Land Cruiser Prado BK 77 HD dengan posisi miring dengan wajah mengarah ke bagian depan.
Usai diautopsi di RS Bhayangkara, Medan pada Jumat malam, jasad hakim Jamaluddin kemudian dibawa untuk dimakamkan di Nagan Raya, Aceh pada Sabtu (30/11/2019).
Berita Terkait
-
Dibekap Bed Cover, Istri Muda Skenariokan Hakim Jamaluddin Sakit Jantung
-
Penasaran, Ratusan Orang Tonton Detik-detik Pembunuhan Hakim Jamaluddin
-
Detik-detik Hakim Jamaluddin Dibunuh Istri Muda Bakal Diperagakan Besok
-
Janji-janji Istri Pembunuh Hakim Medan, Uang Rp 100 Juta Plus Umrah Gratis
-
Habisi Hakim Jamaluddin, Istri Muda Janjikan Pembunuh Bayaran Umrah Gratis
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Siswa Sekolah Rakyat Diam-diam Surati Prabowo, Seskab Teddy Bongkar Isi Suratnya!
-
Ketua DPD RI Ajak Pemuda Parlemen Berpolitik Secara Berkebudayaan dan Jaga Reputasi
-
Diawasi DPR, UI Jamin Seleksi Calon Dekan Transparan dan Bebas Intervensi Politik
-
Kala Legislator Surabaya Bela Adies Kadir dari Polemik 'Slip Of Tonge', Begini Katanya
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos