Suara.com - Kota Wuhan di China akan membangun rumah sakit dalam enam hari untuk mengobati pasien yang diduga tertular virus corona. Saat ini ada setidaknya 2.000 kasus yang dikonfirmasi di China, 56 di antara mereka telah meninggal dunia.
Wabah dimulai di Wuhan, kota yang dihuni sekitar 11 juta orang. Rumah sakit di kota itu telah dibanjiri warga yang khawatir dan sejumlah apotek kehabisan obat-obatan.
Saat ini, pemerintah China sedang membangun rumah sakit baru di Wuhan, yang disiapkan untuk dapat menampung sekitar 1.000 tempat tidur.
Rekaman video yang diunggah secara online oleh media pemerintah China memperlihatkan proses penggalian di lokasi calon bangunan rumah sakit, yang memiliki luas 25.000 meter persegi.
Hal ini didasarkan pada rumah sakit serupa yang didirikan di Beijing untuk membantu mengatasi virus Sars pada 2003.
"Ini adalah rumah sakit untuk karantina bagi warga yang terpapar penyakit menular sehingga memiliki alat keselamatan dan perlindungan," kata Joan Kaufman, dosen kesehatan global dan kedokteran sosial di Harvard Medical School.
Bagaimana Proses Pembangunannya?
"China berpengalaman menyelesaikan berbagai hal dengan cepat bahkan untuk proyek-proyek besar seperti ini," kata Yanzhong Huang, salah-satu pejabat yang bertanggung jawab untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri.
Dia menunjukkan rumah sakit di Beijing yang dibangun dalam tujuh hari pada 2003, dan tim konstruksi saat ini kemungkinan berusaha untuk mengalahkan rekor itu.
Baca Juga: Virus Corona Menghantui China, 5 Mahasiswa UII Masih Tertahan di Nanjing
Mirip rumah sakit di Beijing, rumah sakit di Wuhan akan dibuat dari bahan bangunan yang sudah disiapkan terlebih dahulu (prefabricated).
"Negara otoriter ini mengandalkan pendekatan mobilisasi dari atas. Mereka dapat mengatasi masalah birokrasi dan kendala keuangan dan mampu memobilisasi semua sumber daya," katanya.
Huang mengatakan bahwa tenaga insinyur akan didatangkan dari seluruh negeri untuk menyelesaikan konstruksi tepat waktu.
"Pekerjaan teknik adalah keahlian rakyat China. Mereka memiliki pengalaman membangun gedung pencakar langit dengan cepat. Ini sangat sulit bagi orang Barat untuk membayangkannya. Kami mampu melakukannya," tambahnya.
Untuk pasokan kebutuhan medis, Wuhan dapat mengambil persediaan dari rumah sakit lainnya atau dapat dengan mudah memesannya dari pabrikan.
Pada Jumat, Global Times telah mengkonfirmasi 150 orang tenaga medis dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah tiba di Wuhan. Namun media itu tidak mengonfirmasi apakah mereka akan bekerja di rumah sakit baru tersebut.
Berita Terkait
-
Pasien yang Diduga Kena Virus Corona di Cirebon adalah TKI dari Taiwan
-
Satu Lagi, Pasien Diduga Terjangkit Virus Corona Dirawat di Cirebon
-
Teror Corona, Perawat RS Hasan Sadikin Bandung Pakai APD
-
Ramai Virus Corona, Sultan Komentar Soal Kunjungan Turis China ke Jogja
-
Berawal Sakit Flu, Kisah Guru Mandarin yang Kini Diisolasi RSUD Soetomo
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?