Suara.com - Politikus PDIP Kapitra Ampera meminta Polda Sumatera Barat segera menindak pihak yang memberikan uang kepada pelanggan yang telah'memakai jasa PSK berinisial NN (26) di Ruang 606 Hotel Kyriad Bumi Minang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, beberapa waktu yang lalu.
"Jangan hanya tangkap pekerja seksnya, tapi tangkap juga orang yang kasih uang kepada pelanggan, atau orang yang bayar pekerja seksnya. Uangnya kan jadi barang bukti," kata Kapitra saat dihubungi Covesia—jaringan Suara.com via WhatsApp, Jumat (7/2/2020).
Hal tersebut diungkapkan Kapitra menanggapi tindakan Andre Rosiade yang melakukan penggerebekan prostistusi online di Hotel Kyriad Bumi Minang. Andre Rosiade politikus Gerindra itu diduga telah menjebak NN sang pekerja seks.
Selain itu, Kapitra juga meminta Polda Sumbar untuk menindak juga pelanggan yang telah memakai jasa NN.
Kapitra menegaskan, orang yang menyewa Ruang 606, tempat penggerebekan terjadi, juga harus dipidana.
"Yang memakai harus dipidana juga dong. Termasuk yang memberikan fasilitas atau yang booking kamar. Mereka harus dijadikan tersangka," ujar Kapitra yang juga praktisi hukum tersebut.
Kapitra mengatakan, alasan orang yang memesan kamar harus ditetapkan tersangka karena telah menjadi fasilitator prostitusi.
Sebelumnya diberitakan sudah lebih dari sepekan Polda Sumbar meringkus NN. NN saat ini ditahan oleh penyidik Polda Sumbar. Meski demikian, pertanyaan tentang siapa lelaki yang berada di Ruang 606 bersama NN masih samar.
Saat dihubungi Covesia via telepon pada hari kejadian, Minggu (26/1/2020), Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto menyatakan bahwa kasus prostitusi tersebut terungkap berkat adanya informasi dari anggota DPR RI Andre Rosiade.
Baca Juga: Perbaiki Citra DPR, Arteria Usul Pemeriksaan Andre Rosiade Digelar Terbuka
Andre Rosiade, kata Stefanus, ingin membuktikan bahwa di Kota Padang banyak terjadi prostitusi daring.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu, kata Stefanus pula, ingin 'membuka mata' Pemerintah Kota Padang dan DPRD Sumbar agar tidak membiarkan polisi bekerja sendiri, melainkan harus bisa bekerja sama.
"Andre ini ingin ikut serta memberantas maksiat tersebut. Ia memancing dan memesan pekerja seks komersial dengan masuk ke aplikasi MiChat melalui akun temannya. Ia pun melakukan transaksi dan disepakati harga Rp800.000 di salah satu hotel di Kota Padang," sebut Bayu.
Covesia juga berhasil menemui NN secara langsung. Berkat bantuan Kombes Pol Stefanus, wawancara bisa dilakukan di Mapolda Sumbar, Senin (3/2/2020) siang.
NN pun sempat menitikkan air mata ketika mengungkapkan kronologi penggerebekan itu; bahwa dia digerebek setelah "dipakai" oleh pria yang merupakan kliennya.
Berdasarkan struk reservasi yang diperoleh Covesia, Andre Rosiade mem-booking hotel tersebut pada 26 Januari 2020 dengan waktu check in pukul 14.00 WIB dan waktu check out pukul 12.00 WIB pada tanggal 27 Januari 2020.
Berita Terkait
-
Perbaiki Citra DPR, Arteria Usul Pemeriksaan Andre Rosiade Digelar Terbuka
-
Skandal Andre Gerebek PSK, Tagar #PolisikanAndreRosiade Trending
-
Rapat Pekan Depan, MKD Bakal Bahas Kasus Andre Rosiade Gerebek PSK
-
Gerindra Putuskan Tak Usung Andre Rosiade Jadi Calon Gubernur Sumbar
-
Kontroversi Andre Rosiade Gerebek PSK, Partai Gerindra: Kami Minta Maaf
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf