Suara.com - Seorang dosen perempuan muda akhirnya harus tewas mengenaskan, Senin (10/2/2020), setelah sepekan dalam kondisi kritis akibat dibakar di jalanan oleh seorang lelaki di India. Pelaku diduga pernah ditolak cintanya oleh korban dan diketahui telah menguntitnya selama berbulan-bulan.
Kejadian pembakaran sendiri terjadi pada Senin 3 Februari lalu, saat sang dosen perempuan sedang berjalan menuju tempat kerjanya di negara bagian Maharashtra. Adapun lelaki tersangka pembakaran kemudian telah ditangkap polisi, yang diduga telah menguntit dan mengganggu korban berbulan-bulan lamanya.
Mengutip BBC, dalam aksi pembakaran itu, pelaku menggunakan semacam tongkat yang dilumuri bensin dengan api menyala-nyala. Seorang saksi mata bernama Vijay Kukade, mengaku sempat menghentikan motornya ketika mendengar raungan kesakitan sang korban. Dia awalnya mengira ada kecelakaan lalu lintas.
"Saya memutar motorku utuk melihat apa yang terjadi. Tapi yang kulihat adalah seorang perempuan sedang terbakar api di jalanan," ungkapnya.
Meski tidak banyak disebutkan identitasnya, Indian Express menulis bahwa perempuan muda korban pembakaran bernama Ankita Pisudde, berumur 24 tahun, asal Hinganghat. Mengutip pejabat kepolisian setempat, media itu juga menyebut bahwa nama pelaku pembakaran yang telah ditangkap adalah Vikesh Nagrale.
"Sekitar pukul 7 pagi, Senin (3 Februari), tersangka Vikesh Nagrale mendekati perempuan (korban) dekat sebuah halte bus di Hinganghat. Dia tiba-tiba lalu menyiram korban dengan bensin dan kemudian membakarnya," ungkap Superintendent Basavraj Teli dari Kepolisian Wardha.
Petugas lainnya, Inspektur Polisi SM Bandiwar dari Hinganghat mengatakan, motif utama pelaku tampaknya adalah karena (cintanya) telah ditolak oleh sang dosen perempuan.
"Pada Senin itu, korban baru saja sampai di Hinganghat dari Daroda menumpang bus, dan baru berjalan kaki di sisi jalan ketika Nagrale mencegatnya," tuturnya.
Bandivar juga menyebut bahwa pelaku diketahui telah menikah dan memiliki seorang putri. Menurutnya, sekitar 3 bulan lalu ayah korban mengaku pernah memperingatkan Nagrale untuk tak lagi menguntit dan mengganggu putrinya.
Baca Juga: Tahan Banting Ladeni Threesome Emak-emak, Mustofa Racik Ramuan Khusus
"(Tapi) Keluarga korban tidak pernah membuat laporan polisi terhadap Nagrale saat itu," ungkap Bandivar.
Akibat aksi pembakaran sadis itu, korban memang harus menderita luka bakar cukup parah, mencapai 40 persen. Luka cukup parah terutama ada pada bagian kepalanya, lengan dan kaki, juga di bagian punggung dan muka.
Pada Jumat lalu, korban dilaporkan akhirnya sempat dimasukkan ke ventilator, namun ternyata harus menghembuskan napas terakhirnya pada Senin kemarin. Mengutip BBC, menurut keterangan dokter rumah sakit, saat ini jenazahnya telah diserahkan ke polisi untuk dilakukan autopsi.
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan