Suara.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang kerap disapa Kak Seto menanggapi kasus dugaan pembunuhan balita yang ditemukan tanpa organ tubuh penting di Samarinda, Kalimatan Timur.
"Ya fenomena semacam ini sudah cukup lama bahwa penculikan-penculikan itu salah satu sasarannya adalah selain jadi tenaga anak-anak juga ada pengambilan organ tubuh," kata dia saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus Handayani Jakarta, Senin (17/2).
Menurut dia, kasus tersebut harus mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat setempat agar menjaga anak-anaknya serta meningkat kewaspadaan.
"Jadi mohon menjaga putra dan putrinya dengan penuh kewaspadaan karena itu sudah cukup lama beredar berita-berita itu," kata dia.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan masyarakat dalam menjaga dan melindungi anak-anak ialah dengan memberdayakan semacam seksi perlindungan anak di tingkat rukun tetangga.
Seksi perlindungan anak tersebut telah mulai dilakukan di Tangerang Selatan, Banyuwangi dan Kabupaten Bengkulu Utara. Tiga daerah itu hingga tingkat Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) sudah memberdayakannya.
Seksi perlindungan anak sampai di level RT/RW tersebut diharapkan bisa lebih meningkatkan kewaspadaan karena melibatkan langsung peran serta masyarakat hingga tingkat terendah.
"Ujung tombaknya adalah masyarakat yang memberdayakan semacam perlindungan tadi," katanya.
Terakhir ia meminta dan mendorong aparat kepolisian agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan memberdayakan masyarakat supaya kasus balita yang ditemukan tanpa organ tubuh tersebut tidak pernah terjadi lagi.
Baca Juga: Jasad Balita Ditemukan Tanpa Organ Tubuh, Ibu Ini Mengadu ke Hotman Paris
Sumber: Antara
Berita Terkait
-
Jasad Balita Ditemukan Tanpa Organ Tubuh, Ibu Ini Mengadu ke Hotman Paris
-
Remaja Ngaku Disiksa Ibu Selama 8 Tahun: Dikepruk Balok hingga Piring
-
Jokowi Resmikan TOL Balikpapan-Samarinda
-
Apakah Murid Bisa Menjalani 3 Hari Waktu Sekolah Usulan Kak Seto?
-
Tiga Penjual Parfum di Samarinda Ditangkap Densus 88 Antiteror
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga