Suara.com - Seluruh pejabat politik di Singapura akan menerima potongan gaji sehubungan dengan wabah virus corona. Hal ini dipaparkan oleh Deputi Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat pada Jumat (28/2/2020).
Seperti yang ditulis bloomberg.com, Heng mengatakan bahwa keputusan ini telah dijamin oleh Presiden Halimah Yacob. Pemotongan gaji ini dilakukan untuk menghargai mereka yang berjuang di garis depan melawan virus corona.
Pemerintah Singapura memberikan apresiasi kepada petugas publik yang bekerja melawan corona seperti petugas kesehatan, Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit Pemerintah, dan lembaga-lembaga lain yang turun langsung menangani wabah ini.
"Penghargaan yang diberikan berupa bonus gaji satu bulan," kata Heng.
Selain itu, pengusaha properti seperti CapitaLand Ltd. dan Frasers Property Ltd. berjanji untuk menawarkan potongan harga kepada penyewanya. Tawaran ini dilakukan sebagai bagian dari paket stimulus anti-virus senilai 5,6 miliar dolar Singapura.
Tindakan pembekuan pembayaran dan pemotongan bonus tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah Singapura ketika negara tersebut menghadapi wabah ini. Hingga saat ini, Singapura telah mengonfirmasi 96 kasus virus corona terjadi di negara tersebut.
WHO: Jangan Sampai Ada Negara yang Merasa Aman dari Corona, Bahaya!
WHO memeringatkan kepada negara-negara anggotanya untuk bersiap akan kemungkinan munculnya virus corona covid-19. Hal ini terkait semakin banyaknya negara yang melaporkan kasus pertama virus corona yang terjadi.
"Setiap negara harus siap untuk kasus pertamanya," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa. "Seharusnya tidak ada negara yang berasumsi tidak akan mendapatkan kasus (corona). Itu bisa menjadi kesalahan fatal, virus ini tidak mengenal perbatasan."
Baca Juga: Diperiksa Kasus Penyelidikan Baru, Dirut Jakpro: Tanya Penyidik Saja
Tedros mengatakan kekhawatiran terbesar sekarang adalah apa yang terjadi di luar China, di mana Brasil, Georgia, Yunani, Makedonia Utara, Norwegia, Pakistan dan Rumania mulai melaporkan kasus virus corona pertama mereka. Pada hari Rabu (25/2/2020), para pejabat WHO mengatakan jumlah kasus COVID-19 baru di luar China melebihi yang ada di dalam negeri untuk pertama kalinya.
"Peningkatan kasus yang tiba-tiba di Italia, Republik Islam Iran dan Republik Korea sangat memprihatinkan," kata Tedros saat itu. "Dengan langkah-langkah yang tepat, ini dapat diatasi," katanya.
Tedros menambahkan, bahwa negara-negara harus mulai memikirkan unit isolasi yang tepat, pasokan medis, dan peralatan vital lainnya.
Berita Terkait
-
WHO: Jangan Sampai Ada Negara yang Merasa Aman dari Corona, Bahaya!
-
Gara-gara Corona, Disneyland Tokyo Resmi Ditutup Sementara Mulai Besok
-
Indonesia dan Daftar 24 Negara Lainnya yang Sementara Dilarang Umrah
-
Jackie Chan Tepis Rumor Terkait Coronavirus
-
Dampak Coronavirus, Hyundai Stop Produksi di Negara Sendiri
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?