Suara.com - Anggota DPD RI Fahira Idris tidak memenuhi panggilan Direktorat Siber Mabes Polri guna diperiksa sebagai terlapor atas dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks terkait virus corona di Indonesia. Sedianya, Fahira bakal diperiksa pada Kamis (5/3/2020) hari ini pukul 10.00 WIB.
Fahira mengklaim tidak bisa memenuhi panggilan Direktorat Siber Mabes Polri lantaran tengah bertugas. Namun, dia menyampaikan telah meminta kuasa hukumnya yakni Aldwin Rahardian untuk mewakilinya memberikan klarifikasi.
"Mohon maaf saya masih ada tugas mendampingi pimpinan DPD RI. Undangan klarifikasi dihadiri oleh kuasa hukum saya," kata Fahira saat dikonfirmasi, Kamis (5/3/2020).
Senada dengan itu, Aldwin menyampaikan bahwa kliennya tidak bisa hadir lantaran sedang bertugas mendampingi pimpinan DPD yang tidak bisa ditinggalkan. Menurut Aldwin, kekinian pihaknya pun telah membawa surat yang berisi klarifikasi dari Fahira yang akan diserahkan kepada penyidik Direktorat Siber Mabes Polri untuk meluruskan terkait laporan terhadap kliennya yang disebut telah menyebarkan hoaks soal virus corona di Indonesia.
"Nanti kita juga akan sampaikan klarifikasi secara tertulis kepada penyidik. Jadi meskipun hari ini tak datang tentu akan kita respon dengan baik secara lengkap," kata Aldwin di Bareskrim Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/3/2020).
Sebelumnya, Muanas Alaidid melaporkan pemilik akun Twitter @fahiraidris atas dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks terkait virus corona di Indonesia. Laporan tersebut dilayangkan ke Polda Metro Jaya pada Minggu (1/3) lalu.
Sebagaimana diketahui, tagar #TangkapFahiraIdris sempat masuk dalam daftar topik yang paling banyak dibicarakan di Twitter pada Minggu (1/3/2020) pagi. Ada lebih dari 15 ribu cuitan warganet menggunakan tagar tersebut hingga Minggu siang.
Warganet menghujat Fahira karena menggunggah cuitan yang menyebut ada ratusan pasien virus corona (Covid-19) di Indonesia. Belakangan, cuitan itu telah dihapus dan Fahira kemudian memberikan klarifikasi.
Meski telah dihapus, sejumlah warganet berhasil memotret cuitan tersebut dan kembali menyebarkannya di media sosial. Mereka mendesak agar pemerintah segera menangkap Fahira lantaran dinilai menjadi penyebar hoaks virus corona.
Sementara itu, Fahira melalui akun Twitternya @fahiraidris pun telah memberikan klarifikasi terkait cuitannya tersebut.
Baca Juga: Fahira Idris Dilaporkan ke Polisi Gara-gara Hoaks Virus Corona
Fahira berdalih pernyataan soal terduga pasien virus corona di Indonesia berasal dari sebuah berita di media daring.
"Assalamualaikum.wr.wb . Ini penjelasan tentang link berita online yang sudah diralat judul beritanya. Saya sempat posting di Twitter, link berita "dengan judul yang belum diralat", kemarin sempat viral, sudah saya hapus dan saya ganti dengan link yang sudah diralat oleh Wartakota.Tribunnews.com," tulis Fahira.
Fahira mengklaim tidak pernah menyebutkan ada pasien corona. Sebanyak 136 pasien dalam pengawasan itu merupakan suspek corona. Dia juga berharap agar sama sekali tidak ada kasus virus corona di Indonesia.
Berita Terkait
-
Terpopuler: Ragam Hoaks Corona Covid-19 hingga Masker Daur Ulang
-
Isu Warga Kaliajir Positif Virus Corona, Pemkab Banjarnegara Pastikan Hoaks
-
Berita Palsu Virus Corona Bikin Gaduh, Tagar #LawanHoaxVirusCorona Bergema
-
Heboh Virus Corona, Warganet: Enggak Perlu Habisin Stok kayak Mau Kiamat
-
WeChat Menyensor Kata Kunci Terkait Virus Corona dan Begini Cara Kerjanya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan