Suara.com - Jumlah pasien yang kekinian berada di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso hingga Kamis (5/3/2020) masih berjumlah 9 orang. Pada Rabu (4/3/2020) sebenarnya kembali masuk dua orang pasien pada siang dan malam hari.
Hanya saja, satu pasien yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) dinyatakan sembuh dan boleh dipulangkan. Sementara, satu pasien lainnya boleh meninggalkan ruangan isolasi.
Sejauh ini, baru dua orang pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona. Sementara sisanya merupakan pasien dalam pengawasan.
Dirut RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan, satu dari pasien dalam pengawasan dalam keadaan yang tidak baik.
Pasien berusia 65 tahun itu sempat dirawat di rumah sakit swasta di Jakarta selama satu minggu dan akhirnya dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.
"Nah dari 9 yang ada ini memang satu keadaannya kurang baik, jelek ya. Karena dikirim dari rumah sakit swasta di sini (Jakarta). Dan di sana sudah dirawat selama satu minggu, dan pakai ventilator. Jadi dikirim ke sini pakai ventilator, jadi umurnya 65 tahun, dan ini ada memang kurang baik keadaannya," kata Syahril di kantornya, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/2/2020).
Sementara, dua pasien positif dan enam pasien dalam pengawasan dikalim dalam keadaan sehat. Hingga hari ini, mereka dikalim dalam kondisi stabil.
"Tetapi dari 8 yang ada alhamdulillah semuanya stabil baik," sambungnya.
Syahril mengatakan, dua pasien positif yang merupakan ibu berusia 64 tahun dan puterinya yang berusia 31 tahun kondisinya semakin membaik. Keduanya tidak lagi mengeluh sesak nafas, demam, hingga nyeri tenggorokan.
Baca Juga: Malas Repot Bawa Merchandise Java Jazz, Coba Layanan Ini
Namun, pasien positif 01 dan 02 ini masih mengalami batuk ringan dan juga pilek.
"Yang dua pasien positif kemarin jadi demam tidak ada, nyeri tenggorokan tidak ada, sesak juga tidak ada, masih batuk-batuk kecil lah. Mungkin dengan pilek," papar Syahril.
"Begitu pula dengan yang pasien positif kedua. Yang kedua kan ibunya, jadi masih batuk-batuk sedikit ya, sesak nafas maupun demam tidak ada," kata dia.
Berita Terkait
-
Kamis Siang: Suspect Corona di DKI Tembus 330 Orang, 179 Dinyatakan Sehat
-
Sempat Diisolasi, RSPI Pulangkan Pasien WNA karena Dinilai Sudah Sembuh
-
Pasien 1 Positif Corona: Tolong Hentikan Berita Melenceng tentang Kami
-
RSUD Banyumas Kembali Isolasi Pasien Suspect Corona, Datang dari Singapura
-
Buka Pos Pemantauan Corona, Ratusan Orang Lapor ke RSPI Sulianti Saroso
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf