Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberi masukan kepada penceramah untuk tidak memberikan dakwah yang kesannya menakut-nakuti dan malah menimbulkan ketegangan.
Ia mencontohkan dengan wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia yang sejatinya bisa diinformasikan kepada masyarakat tanpa menimbulkan rasa ketegangan.
Mahfud menuturkan kalau ada penceramah yang menyiarkan dakwahnya melalui siaran televisi, maka patut diperhatikan untuk tidak menakut-nakuti. Pasalnya, masyarakat yang menyaksikan tayangannya tersebut juga pasti akan memiliki perbedaan pengalaman ataupun pemikirannya.
"Kalau berceramah juga jangan menimbulkan ketegangan dan nakut-nakuti. TV itu yang nonton banyak loh. Bukan hanya orang yang standardnya otak dan pengalamannya sama," kata Mahfud saat berpidato pada acara standarisasi kompetensi dai di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Mahfud mencontohkan ketika ada wabah Covid-19 yang perdana ditemukan di tanah air. Menurutnya, penceramah juga bisa memberikan informasi kepada masyarakat seperti halnya pemerintah yang meminta untuk tidak panik.
Edukasi kepada masyarakat soal antisipasi serta penanganan Covid-19 dirasa lebih penting daripada menakut-nakuti.
Efek dari informasi yang membuat panik itu akan berpengaruh kepada sejumlah hal yang berkaitan. Semisal ada pihak yang memanfaatkan ketakutan masyarakat dengan menimbun masker dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi.
"Oleh sebab itu jangan membuat orang panik. Orang yang tahu kalau Corona itu tidak berbahaya, ditakut-takuti, awas harus pakai masker," ujarnya.
"Masker ditimbun lalu dijual kepada orang yang takut. Harganya yang biasanya Rp 15 ribu menjadi Rp 100 ribu, Rp 300 ribu."
Baca Juga: Bikin Panik, Dinkes Hapus Kata Suspect Virus Corona 65 Warga Jawa Timur
Berita Terkait
-
Bikin Panik, Dinkes Hapus Kata Suspect Virus Corona 65 Warga Jawa Timur
-
Sembuh dari Corona, WNI Diamond Princess di Jepang Dipulangkan Hari Ini
-
Cegah Corona, Buruh Minta Jokowi Sediakan Masker dan Periksa Pekerja Asing
-
Data 65 Warga Jawa Timur Suspect Virus Corona, Ini Penjelasan Dinkes
-
Dirut RSPI Sebut 2 Pasien Positif Corona Akan Jalani Pemeriksaan Tahap Dua
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke KPK Besok
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana