Suara.com - Kriminolog Universitas Indonesia, Ferdinand Andri Lolo menilai, jalur rehabilitasi menjadi alternatif ampuh bagi penanganan NF—perempuan 15 tahun pembunuh bocah 6 tahun di Sawah Besar.
Ferdinand mengatakan, rehabilitasi lebih cocok diberikan oleh negara kalau kejiwaan NF nantinya terbukti tak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Nantinya, kata Ferdinand, harus ada penanganan khusus bagi NF. Dia harus menjalani pengobatan secara mental di tempat rehabilitasi.
"Seandainya nanti ditemukan dia secara mental tidak dapat dipertanggung jawabkan, artinya tidak bisa dikenakan hukuman normal seperti di kirim ke lembaga pemasyarakatan, mesti ada pengobatan secara mental. Perlu masuk tempat rehabilitasi," kata Ferdinand kepada Suara.com, Senin (9/3/2020).
Namun, ada catatan yang harus digaris bawahi dalam proses rehabilitasi kejiwaaan bagi NF.
Dalam hal ini, perlu ada jaminan NF tidak lagi mengulangi perbuatannya di kemudian hari setelah proses rehabilitasi rampung.
Ferdinand menjelaskan, rehabilitasi kejiwaan ada jangka waktunya. Jika dalam rentan waktu tertentu NF pulih, maka yang bersangkutan bisa dipulangkan.
Kalau kondisi NF justru tak kunjung pulih, maka rehabilitasi seumur hidup bisa diterapkan terhadap gadis berusia 15 tahun tersebut.
"Kan perawatan ada jangka waktunya. Itu perlu di lihat. Kalau di luar negeri, psikiater bisa melihat oh ini sampai jangka waktu sekian dia bisa normal seperti yang lain. Bisa jadi dia seumur hidup dipantau kejiwaannya.”
Baca Juga: Pembunuh Bocah di Lemari Masih Anak-anak, NF Harus Diperlakukan Khusus
Pada Kamis (5/3/2020), korban APA kebetulan sedang berada di rumahnya—jarak rumah NF dan korban terbilang berdekatan. Korban, biasa bermain di sana karena dia memang teman sepermainan dari adik NF.
Oleh NF, korban diminta untuk mengambil mainan yang berada di dalam bak kamar mandi. Setelah bocah nahas tersebut berada di dalam bak, NF lantas menenggelamkannya.
Tak hanya ditenggelamkan, NF juga mencolok leher korban saat berada di dalam bak. Setelah bocah itu lemas, NF lantas membawa korban keluar dari dalam bak.
Namun, darah keluar dari hidung korban. NF lantas menyumpal hidung korban menggunakan tisu dan mengikatnya.
Polisi menyebut, NF sempat menaruh jasad korban di dalam ember. Oleh NF, jasad tersebut ditutup menggunakan seprai agar orang di rumahnya tidak curiga.
Padahal, ember tersebut berada di dalam kamar mandi. Orang tua NF bahkan sempat mondar-mandir ke kamar mandi sejak siang hari.
Tag
Berita Terkait
-
KPAI Sebut Gadis Pembunuh Anak di Sawah Besar Perlu Diperhatikan
-
Pembunuh Bocah di Lemari Masih Anak-anak, NF Harus Diperlakukan Khusus
-
Bunuh Bocah dalam Lemari, Psikolog Anak: NF Tak Bisa Dikategorikan Psikopat
-
Polisi Janji Beberkan Hasil Pemeriksaan Psikologis Gadis Pembunuh NF
-
NF, Gadis Pembunuh di Sawah Besar Digelandang ke Timur Jakarta
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres