Suara.com - Sebuah organisasi Hindu di India percaya bahwa mereka bisa menangkal corona dengan menggunakan kotoran dan kencing sapi.
Wabah corona yang melanda membuat beberapa negara meningkatkan pengawasan dan fasilitas medis. Termasuk India yang telah mengonfirmasi 49 kasus corona terjadi di negaranya.
India memiliki sebuah organisasi resmi pemerintah yang menangani pelayanan medis dan obat-obatan. Organisasi ini adalah Aryuvedic.
Pada dasarnya, Aryuvedic atau AYUSH mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui praktik khusus dan gaya hidup sehat.
Mereka mengajak masyarakat untuk menggunakan homeopati atau pengobatan mandiri menggunakan ekstrak bahan alami seperti tumbuhan, hewan dan mineral.
Namun, Organisasi Hindu Mahasabha menjalankan ritual yang lebih ekstrem dari Aryuvedic dalam menangkal vius corona. Mereka menjalankan ritual dengan menggunakan kotoran dan kencing sapi.
Mengutip Outlook India, Swami Chakrapani Maharaj, Presiden Hindu Mahasabha mengatakan kencing dan kotoran sapi bisa digunakan untuk mengatasi penyakit COVID-19.
Dia juga mengungkapkan memiliki yagna atau ritual pemurnian untuk diberikan demi membunuh virus corona beserta penyakit yang telah tersebar di dunia.
"Mengonsumsi kencing dan kotoran sapi bisa menghentikan infeksi virus corona. Seseorang yang mengucapkan Om Namah Shivay sambil melumurkan kotoran sapi ke tubuhnya akan diselamatkan." ujar Chakrapani.
Baca Juga: Kediri Dihebohkan Penipuan Penjualan Masker Virus Corona via Online
Selain itu, Organisasi Hindu Mahasabha juga percaya bahwa virus corona melanda India karena sang Avatar telah marah.
Menurut mereka, Avatar yang merupakan salah satu dewa Hindu telah menghukum para non-vegetarian. Terlebih ketika menteri Telangana diketahui makan ayam di depan publik.
Berita Terkait
-
WHO: Virus Corona Covid-19 Mungkin Tidak Hilang Meski Musim Panas
-
Lebih dari 10 Tahun Terlewati, Sekuel Film Avatar Siap Rilis Tahun 2021
-
Ingin Naik Rolls-Royce Phantom Warna Emas? Ke Sini Saja!
-
Tifatul Ajak Boikot Produk India, Ferdinand: Masa Level Mainnya Begini?
-
Buntut Kekerasan Terhadap Umat Islam, Tifatul Serukan Boikot Produk India
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!