Suara.com - Gelombang konflik yang terjadi di India hingga berujung pada aksi kekerasan terhadap umat Islam beberapa waktu lalu memantik respons Anggota DPR RI Tifatul Sembiring.
Tifatul Sembiring mengecam tindakan kekerasan tersebut. Ia bahkan secara blak-blakan menyerukan aksi boikot produk-produk buatan India lewat Twitter pribadinya.
Seruan boikot tersebut, ditunjukkan Tifatul Sembiring melalui dua cuitan. Mulanya ia menanggapi tautan berita berjudul "RI Bakal Impor 100.000 Ton Daging Kerbau di India".
Terkait hal itu, Politikus Partai Keadilan Sejahtera tersebut mengimbau masyarakat untuk menghindari produk-produk India karena negara itu telah menindas umat Islam.
"Boikot produk India, kejam terhadap umat Islam," tulisnya seperti dikutip Suara.com, Rabu (11/3/2020).
Sementara dalam cuitan selanjutnya, Tifatul Sembiring membagikan poster film Kuch Kuch Hota Hai yang dibubuhi tulisan 'boycot'.
Ia pun kembali menyerukan aksi boikot produk India dalam narasi unggahan tersebut.
"Boycott India product...," cuitnya.
Kontan saja, aksi Tifatul Sembiring ini seketika menuai perhatian khalayak.
Baca Juga: Geger Buaya Masuk Kampung dan Makan Ternak Babi di Kotawaringin
Tak terkecuali dengan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang turut memberikan kritik atas seruan tersebut melalui akun Twitter pribadinya.
Ferdinand Hutahaean heran dengan ajakan boikot tersebut. Menurutnya, tindakan ini tidak mencerminkan sosok Tifatul Sembiring sebagai wakil rakyat.
Lebih lanjut, ia pun mengatakan mestinya Tifatul Sembiring menunjukkan aksi nyata terkait konflik yang terjadi India. Bukannya menyerukan aksi boikot karena tindakan tersebut tidak akan mempengaruhi keadaan.
"Pak Tif masa level mainnya begini? Pak Tif harusnya levelnya berangkat ke India ketemu PM atau PBB laporkan kejahatan kemanusiaan. Kalau cuma begini ya gak ngaruh Pak...!!," balas Ferdinand Hutahaean.
Namun, kritik dari Ferdinand Hutahaean tersebut rupanya tidak mendapat respons dari Tifatul Sembiring.
Untuk diketahui, setidaknya 42 orang tewas akibat kerusuhan yang terjadi di New Delhi, India. Kerusuhan terjadi ketika sekelompok ultranasionalis Hindu menyerang peserta aksi damai yang menuntut amandemen undang-undang kewarganegaraan .
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta