Suara.com - Selain warga juga terdapat sejumlah tenaga medis yang positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19. Satu di antaranya meninggal dunia.
Terkait tenaga medis yang terinfeksi, Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) meminta pemerintah untuk menyerahkan datanya.
Hal itu penting bagi organisasi profesi dokter itu untuk melakukan kajian untuk mengetahui faktor penyebabnya.
"Apalah dia kontak tanpa APD (alat proteksi diri) ataukah dia tidak memakai APD secara rutin. Sehingga dalam perawatan-perawatan itu dia tertular saya kira ini perlu kajian buat kami," kata Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) dr Moh Adib Khumaidi saat ditemui di hotel Ibis, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Adib mengatakan, data tenaga medis yang terinfeksi sangat penting untuk menangani kasus penyebaran virus tersebut.
Sampai saat ini pemerintah tak transparan mengenai data-data warga, khususnya tenaga medis yang terinfeksi.
"Kalau transparansi data ini kami dapatkan, sangat membantu buat kami dalam penyelesaian penyebaran Covid-19. Kalau ada petugas medis atau perawat yang dinyatakan meninggal, faktornya dari mana itu penting untuk penanganannya," ujar dia.
PDEI juga mengingatkan kepada para tenaga medis supaya tertib dan disiplin dalam menggunakan alat proteksi diri selama penanganan pasien di rumah sakit.
Sebab tenaga medis adalah pihak rentan yang kontak langsung dengan pasien, sehingga berpotensi tertular virus.
Baca Juga: Terungkap! Ini Lokasi Seminar Pasien Corona yang Dirawat RS Moewardi
"Jika memang APD nya tidak sesuai standar, maka segera dilaporkan kepada Direktur (rumah sakit) atau kepada kami juga sebagai organisasi profesi, karena kami berkewajiban melindungi mereka," terangnya.
Sementara itu pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 sebanyak 96 orang per Sabtu (14/3/2020). Dari 96 orang itu, ada sejumlah tenaga medis yang ikut terjangkit virus corona.
Juru Bicara untuk Pengananan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan hal tersebut ketika ditemui di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020).
"Tenaga medis yang terjangkit ada," kata Achmad.
Namun ketika ditanya jumlahnya, Achmad tidak menjawab secara rinci. Hanya saja iya meyakini ada tenaga medis yang masuk ke daftar pasien terinfeksi COVID-19.
Kemudian Achmad juga menyatakan ada satu tenaga medis yang meninggal dunia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf