Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto, mengatakan pegawai Telkom yang meninggal di Cianjur baru diketahui positif Corona setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Pasalnya kata dia, tidak semua spesimen pasien saat diperiksa menunjukkan hasil positif, namun ada dari mereka yang negatif.
"Bukan positif lagi, dia baru menjadi positif. Ya ini sesuatu yang berjalan sesuai dinamika penyakitnya tidak semua orang begitu diperiksa langsung positif enggak. Yang sering terjadi adalah negatif tetapi kok gejala klinisnya masih periksa lagi, serial, baru ketemu positif," ujar Yuri di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (16/3/2020).
Karena itu ia menyebut pemeriksaan spesimen tidak hanya sekali. Namun ada pemeriksaan lanjutan. Dari hasil pemeriksaan spesimen terakhir pegawai Telkom tersebut menunjukkan hasil yang positif terinfeksi corona.
"Jadi tidak bisa sekali diperiksa, ini pemeriksaan serial. Pemeriksaan negatif serial berikutnya ternyata dari spesimen terakhir sebelum dia meninggal itu yang positif," ucap dia.
Yurianto mencontohkan salah satu pasien positif di Vietnam baru dinyatakan positif setelah tujuh kali pemeriksaan.
Adapun pemeriksaan dilakukan setiap hari atau dua hari sekali.
"Kalau kita mencoba melihat salah satu pasien di Vietnam sampai 7 kali periksa negatif-negatif baru yang ketujuh positif dan itu dilakukan hampir setiap hari atau ada 2 hari, tapi hampir setiap hari," katanya.
"Karena negatif itu bisa juga dimaknai bahwa memang jumlah virusnya belum banyak sehingga mampu kita hitung bisa didetect oleh alat," Yuri menambahkan.
Baca Juga: Bandara Adisutjipto Mulai Antisipasi Penyebaran Corona Penumpang Domestik
Lebih lanjut, untuk mengetahui positif atau negatif bukanlah mengacu tentang bagaimana merawat pasien, namun mewaspadai tentang kontak dekat pasien dengan yang lain
"Karena pasien positif apapun, obatnya tadi juga sama sudah dijelaskan, perawatannya juga sama. Jadi tidak kemudian yang positif obatnya berubah yang tidak positif obatnya berubah, nggak dan ini kan self limiting disease. Sebenarya dengan imunitas yang baik penyakit ini bisa disembuhkan," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, satu pegawai PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang sempat dirawat di RS Dr Hafidz Cianjur, positif terinfeksi virus corona Covid-19.
Untuk diketahui, pegawai PT Telkom tersebut sempat dirawat di Bekasi sejak akhir Februari sampai awal Maret 2020.
Ketika kondisi kesehatannya terus menurun, dia dirujuk ke RSDH. Dia sempat dirujuk RS Hasan Sadikin Bandung. Namun, ia meninggal saat hendak dirujuk ke RSHS, 3 Maret 2020.
"Satu warga Bekasi di Cianjur meninggal dunia, sementara ada istri dan anak dari pasien yang meninggal dunia di Cianjur juga positif corona," kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (15/3/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik