Suara.com - Seorang warganet menangkap sejumlah unggahan ujaran kebencian atas kabar duka kematian ibunda Presiden Jokowi.
Unggahan tersebut dikumpulkan oleh warganet @narkosun dengan menandai akun Divisi Humas Polri, Bareskrim, Aduan Konten, dan Cyber Polri agar segera ditindaklanjuti.
Ujaran kebencian tersebut berasal dari berbagai sosial media seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Motif dari seluruh ujaran kebencian tersebut sama yakni menghina Presiden Jokowi atas kematian ibundanya, Sujiatmi Notomiharjo pada Rabu (25/3/2020).
Tak jarang diantara para pembuat kebencian tersebut merupakan akun palsu yang digunakan untuk menyebarkan hoaks atau kabar bohong.
Dari ujaran kebencian tersebut, salah seorang akun juga menyebar fitnah bahwa ibunda Jokowi meninggal karena virus corona.
Seperti yang telah diketahui, ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo, disebutkan meninggal akibat kanker tenggorokan di Rumah Sakit TNI Tingkat III Slamet Riyadi, Surakarta, pada Rabu (25/3/2020) pukul 16.45 WIB.
Menurut penuturan Staf Khusus Presiden Dini Shanti Purwono, mendiang telah mengidap kanker tenggorokan sejak lama.
Para warganet yang melihat unggahan ujaran kebencian pun berharap agar polisi segera melacak dan menangkap pelakunya.
Baca Juga: Korban Corona di China Naik Lagi, Semua dari Luar Negeri
Berita Terkait
-
Di Tengah Wabah Corona, Jokowi Minta Warga Doakan Ibundanya dari Rumah
-
Usai Pemakaman Sang Ibunda, Jokowi Segera Bertolak Kembali ke Jakarta
-
Ibunda Jokowi Meninggal karena Kanker Tenggorokan, Ketahui Faktor Risikonya
-
Ibunda Jokowi Dimakamkan Siang Ini, Ganjar Minta Warga Berdoa dari Rumah
-
Ustaz Yusuf Mansur Nangis Tak Bisa Melayat Ibunda Presiden Jokowi
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam