Suara.com - Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi menjelaskan mekanisme pemindahan ratusan jemaah Tabliq Masjid Jami Kebon Jeruk ke Rumah Sakit Darurat covid-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Menurutnya, pemindahaan ratusan jemaah itu yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) itu sesuai intruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kami berupaya dan sesuai perintah pak gubernur agar mereka dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran," kata Rustam dihubungi, Senin (30/3/2020).
Dari 183, baru 39 jemaah ke RSD Wisma Atlet pada Minggu (29/3/2020) melam . Sehingga masih tersisa 144 jamaah di karantina di masjid.
Rustam mengklaim, pihaknya saat hati-hati saat memindahkan 39 jemaah ke Wisma Atlet. Saat dibawa menggunakan dua bus, petugas juga melakukan jaga jarak dengan puluhan jemaah tersebut.
"Di bus pun kami jaga jarak atau psyical distancing. 39 orang itu tadi malam kirim dengan dua bus karena di dalam harus jaga jarak. Hal seperti itu sudah kami pikirkan," kata dia.
Rustam mengatakan, saat ini ada sebanyak 144 jemaah yang masih berada di masjid. Nantinya, Pemkot Jakbar juga akan membawa ratusan jemaah itu ke RSD Wisma Atlet.
"Kalau mereka siap berangkat, kita berangkatkan sama dengan kita lakukan tadi malam. Bus kita sewakan bus pariwisata lagi luar biasa itu," kata dia.
Sebelumnya, ratusan jemaah itu menjadi ODP Corona setelah 3 di antara mereka positif COVID-19. Ketiga jemaah itu dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat pada 26 Maret 2020.
Baca Juga: Anies Sudah Kirim Surat ke Jokowi, Isinya: DKI Jakarta Mau Lockdown!
Ketiga orang tersebut yang diketahui berasal dari Sumatra Utara dan Aceh langsung dibawa petugas Dinkes ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi.
Dari 183 jamaah itu, 78 orang di antaranya merupakan warga negara asing (WNA). Mereka berasal dari enam negara, yakni 48 orang asal India, 10 orang asal Bangladesh, empat orang asal Srilanka, 10 orang asal Palestina, lima orang asal Palestina dan satu orang dari Pakistan.
Berita Terkait
-
Mau Lockdown, DPRD Sebut Anies Bisa Bunuh Warganya Jika Tak Berbekal Ini
-
Minta Jakarta Lockdown, Anies Kirim Surat ke Jokowi
-
Malam Ini, Jemaah Masjid Kebon Jeruk Mulai Dibawa ke RS Darurat Wisma Atlet
-
Ikut Jemaah Tablig Masjid Kebon Jeruk, 97 WNA Diisolasi di Wisma Atlet
-
Ratusan Jemaah Masjid Kebon Jeruk Diusulkan Diisolasi di Wisma Atlet
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan