Suara.com - Negari, perempuan berusia 28 tahun ini mengeluh tidak mendapatkan pemasukan ketika pandemi virus Corona (Covid-19) menyebar di DKI Jakarta. Pil pahit lainnya yang mesti ia telan ketika tahu dirinya tidak bisa mudik karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berencana untuk melakukan karantina wilayah.
Sudah 10 tahun lamanya Negari tinggal di Jakarta untuk mencari nafkah. Akan tetapi, tidak bisa pulang ke kampung halamannya Bandung untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri menjadi pengalaman pertamanya.
Negari setuju dengan rencana Anies yang hendak melakukan karantina wilayah di ibu kota agar Covid-19 tidak meluas. Di samping itu ia hanya bisa pasrah apabila menjelang lebaran ia tetap harus mengikuti kebijakan tersebut.
"Aku setuju sih dengan adanya karantina wilayah biar nggak ada penyebaran virus yang lebih luas lagi, walaupun Bandung juga sudah ada yang kena," kata Negari saat dihubungi Suara.com, Senin (30/3/2020).
"Kalau nggak bisa mudik, ya sudah mau gimana lagi...," ucapnya.
Kesedihan Negari bertambah ketika pendapatannya ikut merosot akibat adanya Covid-19. Ia adalah pekerja harian lepas atau freelancer sebagai produser untuk pembuatan video atau film.
Sebelum Covid-19 menyerang, Negari bisa mendapatkan upah Rp 10 juta hingga 15 juta per projek yang ia tangani. Akan tetapi, setelah adanya Covid-19, projek pun mulai sepi lantaran adanya kebijakan dari pemerintah kepada masyarakat untuk tidak membuat kerumunan massa.
Perempuan yang tinggal di Green Pramuka, Jakarta Pusat itu sangat merasakan dampak dari adanya pandemi Covid-19. Saat ini ia hanya mengandalkan sisa tabungan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Dengan adanya Corona ya pendapatan nol. Ngandelin tabungan yang sudah menipis," ucapnya sambil tertawa lirih.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Foto Pocong Ini di Desa Purworejo yang Lockdown Corona?
Dengan kondisi tersebut, Negari pun hanya bisa berharap pandemi Covid-19 bisa segera berlalu dari tanah air. Selain itu, apabila karantina wilayah benar diberlakukan, ia berharap pemerintah juga memikirkan nasib daripada pekerja harian lepas yang mendapatkan upah dari jasanya.
"Berdoa semoga Corona ini cepat berlalu. Setuju-setuju saja sama karantina wilayah asal petinggi-petingginya yang berwenang bekerja dengan benar untuk kita yang dikarantina," tutupnya.
Berita Terkait
-
Pakai Kostum Hantu, Pria di Malaysia Menakuti Warga Agar Isolasi Diri
-
Mulai Besok, Pulau Mentawai Mengisolasi Diri untuk Cegah Wabah Corona
-
Lionel Messi: Saya Ikhlas Gaji Dipangkas, Bahkan Hingga 70 Persen!
-
Pasien Corona yang Kabur dari RS Lari ke Kawasan Dukuh Jakpus
-
Viral Cuci Buah dan Sayur Pakai Sabun, Hoaks Minum Metanol Cegah Corona
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Setahun Jadi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo, Apa Saja yang Disorot PDI Perjuangan?
-
Rencana Soeharto Digelari Pahlawan Nasional, Amnesty: Reformasi Berakhir di Tangan Prabowo
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
-
AI 'Bunuh' Media? Investor Kelas Kakap Justru Ungkap Peluang Emas, Ini Syaratnya
-
Mandiri Mikro Fest 2025, Langkah Bank Mandiri Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan
-
Siasat Licik Bandar Libatkan Anak Jadi Kurir Narkoba, Bareskrim: Supaya Gampang Lepas!
-
PLN - BKPM Perkuat Kolaborasi di Sektor Ketenagalistrikan: Dorong Pertumbuhan Investasi
-
Hari Santri 2025, Sekjen PDIP Soroti Kiprah Bung Karno dalam Gerakan Dunia Islam
-
Tragedi Al Khoziny Jadi Pemicu, Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren untuk Audit Nasional
-
Pesan Megawati di Hari Santri 2025 yang Menggetarkan Nasionalisme