Suara.com - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) memastikan penyebab kematian Ketum PB PASI Bob Hasan pada Selasa (31/3/2020) pukul 11.00 WIB, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat bukan karena virus Corona COVID-19.
Humas PB PASI, Hendri menjelaskan bahwa Bob meninggal karena penyakit kanker paru-paru yang sudah mencapai stadium 4. Dia meninggal pada usia 89 tahun.
"Beliau meninggal karena kanker. kebetulan sudah kanker stadium 4D. Beliau kanker paru-paru. Sudah menyebar sampai ke tulang," kata Hendri saat dihubungi, Selasa (31/3/2020).
Hendri menambahkan, Menperindag di era Presiden RI ke-2 Soeharto itu sudah menderita penyakit tersebut sejak 3 bulan terakhir.
"Penyakit kanker itu sudah ketahuan hampir sekitar bulan Januari kemarin, tiga bulan, belum lama. beliau sempat kemo di Bangkok 2 kali. nah terakhir pas pulang ke sini kondisi beliau drop. karena faktor usia juga," tegasnya.
Rencananya jenazah almarhum Bob Hasan akan dipulangkan ke rumah duka pada siang hari ini di kawasan Blok M.
Bob yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, tahun 1931, sejak kecil diasuh sebagai anak oleh Jenderal Gatot Soebroto.
Berita Terkait
-
Tutup Usia, Mantan Menperindag Bob Hasan Derita Kanker Paru-Paru Stadium 4
-
Analis Kebijakan Sebut Penanganan Corona Versi Anies dan Jokowi Sama Saja
-
Gegara Corona, BPS Bakal Perpanjang Waktu Sensus Penduduk Secara Online
-
Innalillahi, Ketum PB PASI dan Mantan Menperindag Bob Hasan Tutup Usia
-
Cegah Corona Pakai Darurat Sipil, Anggota DPR: Jokowi Blunder
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!