Suara.com - Roslan A Aliudin (30) hanya bisa pasrah dengan kebijakan Perintah Kendali Pergerakan atau Movement Control Order (MCO) Malaysia yang telah merenggut pekerjaanya. Untuk menyambung hidup, ia beserta istri dan anaknya yang masih balita hanya bisa makan nasi dicampur dengan gula.
Kebijakan MCO atau lockdown tersebut diambil oleh pemerintah Malaysia guna mencegah penyebaran virus corona. Kebijakan tersebut berlaku sejak 18 Maret hingga 14 April mendatang.
Roslan yang sehari-hari bekerja sebagai teknisi pemasangan kabel listrik panggilan itu sudah tak lagi mendapatkan penghasilan semenjak MCO diberlakukan. Tabungannya juga sudah habis digunakan untuk membeli kebutuhan pokok selama MCO sejak 18 Maret lalu.
"Sejak MCO dimulai, saya tidak bisa bekerja meskipun dapat panggilan pemasangan kabel listrik," kata Roslan dialihbahasakan dari Sinar Harian, Senin (6/4/2020).
Awalnya, Roslan dan keluarga masih bisa bertahan hidup dengan tabungan yang dimilikinya. Namun sudah seminggu terakhir tabungan Roslan sudah habis hingga ia tak tahu lagi harus memberi makan apa untuk anak dan istrinya.
Ia melaporkan kondisi keluarganya itu ke Asosiasi Warga Taman Cendana, perkumpulan warga Taman Cendana, Pasir Gudang, Johor tempat ia dan keluarga tinggal. Para tetangga yang masuk dalam asosiasi itu memberikan Roslan bantuan beruba beras dan gula.
"Sudah empat hari, menu makan kami berupa nasi atau bubur dengan gula atau nasi goreng," ungkapnya.
Beruntung, sebuah supermarket di Malaysia juga memberikan bantuan makanan kepada Roslan dan 3.000 penerima bantuan lain yang terdampak akibat MCO. Mereka mendapatkan sumbangan berupa ikan dan sayuran.
Roslan hanya bisa berharap pemerintah bisa segera mencabut kebijakan MCO, sehingga ia bisa kembali bekerja dan menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Baca Juga: Meghan Markle Sudah Pindah Ke LA Tapi Belum Bertemu Ibunya, Ada Apa?
Merujuk data Worldometer per Senin siang, jumlah kasus positif corona di Malaysia mencapai 3.662 kasus. Angka kematian akibat virus corona di negara tersebut sebanyak 61 kasus dengan angka kesembuhan mencapai 1.005 kasus.
Berita Terkait
-
Kemenkes: Isolasi Mandiri Jadi Kunci Pencegahan Virus Corona
-
Kemenkes: Isolasi Diri dari Virus Corona Bukan Mengasingkan Diri
-
Mau Dikasih Wagub Baru, Anies Pakai Masker Hitam di Sidang DPRD Jakarta
-
Kawasan Prostitusi Gang Sadar Banyumas Lockdown, Sepi Pelanggan
-
Kabur dari Rumah Sakit, Bule PDP Corona di Bali Ngumpet di Vila
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026