Suara.com - Hakim Agung Muhammad Syarifuddin resmi terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA) diputuskan dalam sidang paripurna khusus pemilihan Ketua MA menggantikan Muhammad Hatta Ali yang masuk masa pensiunnya.
Menanggapi, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengucapkan selamat atas terpilihnya Syafruddin sebagai Ketua MA periode 2020-2025.
"Selamat atas amanah yang mulia sebgai ketua MA yang ke-14. Saya prcaya sosok beliau akan mampu membawa MA lebih baik ke depannya," kata Nawawi dihubungi, Selasa (7/4/2020).
Nawawi menyebut dengan Syarifuddin pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengawas MA, dapat memberikan pembinaan maupun pengawasan terhadap seluruh Hakim Agung untuk terhindar dari praktik korupsi.
"Tentu akan lebih banyak perhatian kepada pembinaan dan pengawasan terhadap insan Mahkamah Agung untuk bersih dari praktik-praktik korupsi dan kolusi," ujar Nawawi
Menurut Nawawi, Ketua MA terpilih Syarifuddin pasti memahami apa yang harus dibenahi maupun ditingkatkan oleh MA, ke depannya.
"Kami positif saja, ketua MA yang baru 'memahami' apa yang harus dibenahi dan ditingkatkan MA ke depannya, khususnya dalam upaya lebih menumbuhkan kepercayaan publik terhadap lembaga Mahkamah Agung," tutup Nawawi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Perempuan dan Diskriminasi Berlapis dalam Catatan Pelanggaran HAM di Indonesia
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren