Suara.com - Sebuah camp di Jalan Trans Nabire, tepatnya di Kampung Jayanti Distrik Iwakan, Kabupaten Mimika yang diduga sebagai tempat persembunyian kelompok kriminal bersenjata (KKB) disergap aparat TNI Polri.
Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata menyebutkan, penyergapan dilakukan dalam penegakan hukum kepada KKB yang terjadi pada Kamis 9 April 2020, pukul 05.30 WIT.
“Camp ini diduga sebagai tempat persembunyian KKB yang melakukan penembakan di kantor Freeport Indonesia di Kuala Kencana,” kata Gusti ditulis Jumat (10/4/2020).
Dalam penyergapan itu, KKB sempat melakukan perlawanan, sehingga terjadi kontak senjata dengan aparat.
“Dari hasil penegakan hukum, 2 KKB ditembak, sebab hendak menembak petugas dan dilakukan tindakan tegas. Seorang berinisial IS diamankan di lokasi kejadian. Saat bersamaan, sejumlah KKB lari masuk ke hutan dengan membawa senjata 4 pucuk tanpa membawa barang-barangnya,” kata Gusti.
Kapolres menerangkan, aparat keamanan telah memetakan lokasi KKB serta jaringanya dan tetap akan melakukan tindakan tegas dengan melakukan pengejaran terhadap KKB yang melakukan tindakan melawan hukum.
Sebelumnya, kepolisian setempat juga menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai penyuplai bahan makanan bagi KKB.
Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) didapati barang bukti 1 buah air soft gun merk Glock, 1 senjata rakita, 162 butir peluru, 10 buah selongsong peluru, 20 buah telepon genggam, 3 kapak, 3 buah busur panah, 90 anak panah, 11 buah parang, 7 buah senapan angin, 11 buah potongan bagian senapan angin.
Sampai saat ini aparat gabungan TNI Polri masih melakukan pengejaran terhadap KKB dan untuk mencegah masuknya dukungan bama dan amunisi akan ditingkatkan patroli dan razia terutama di daerah jalur perlintasan KKB.
Baca Juga: Pekerja Freeport Ditembaki KKB di Papua, WNA Selandia Baru Tewas
Berita ini sebelumnya dimuat Kabarpapua.co jaringan Suara.com dengan judul "Penyergapan Camp di Timika, Dua KKB Tertembak Mati"
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara