Suara.com - Rumah sakit Leishenshan yang dibangun secara kilat untuk merawat para pasien terjangkit COVID-19 di Wuhan, China, ditutup setelah pasien terakhir sembuh.
Meskipun demikian rumah sakit yang dibangun pada 25 Januari 2020 dan sudah bisa digunakan 14 hari kemudian itu tidak akan dibongkar dan tetap siaga menerima pasien.
"Rumah sakit ini sangat krusial dalam memerangi COVIDd-19 hingga jumlah pasien menurun sampai nol. Fasilitas di rumah sakit ini bagus, sekalipun dalam skala global," kata Direktur Utama RS Leishenshan Wang Xinghuan dikutip media resmi setempat, Rabu (15/4/2020).
Ia menyebutkan rumah sakit yang mengadopsi sistem pelayanan RS Xiaotangshan dalam menangani wabah SARS di Beijing pada 2003 itu telah menangani 2.011 pasien yang terinfeksi virus corona jenis baru tersebut.
Dari jumlah itu, 45 persen dalam kondisi yang parah dengan tingkat kematian sekitar 2,3 persen.
Sementara itu, Wakil Direktur RS Leishenshan Yuan Yufeng menyebutkan bahwa empat pasien berusia 80 tahun dan dua pasien berusia 70 tahun telah meninggalkan rumah sakit tersebut pada Selasa (14/4).
"Empat dari pasien tersebut hasil tesnya menunjukkan negatif tapi masih membutuhkan perawatan lanjutan untuk penyakit bawaannya," ujarnya seperti dikutip China Daily.
Rumah sakit yang dibangun dalam tempo dua pekan di atas lahan seluas 21,9 hektare di pinggir Danau Huangjia, Kecamatan Jiangxia, itu mampu menampung 1.600 pasien COVID-19.
RS Leishenshan merupakan rumah sakit kedua untuk penanganan COVID-19 di Wuhan setelah RS Huoshenshan yang juga dibangun dalam waktu relatif cepat, yakni hanya 12 hari mulai 22 Januari di pinggir Danau Zhiyin, Kecamatan Caidian, dengan daya tampung 1.000 pasien.
Baca Juga: Studi: Covid-19 di Wuhan Turunan dari Virus pada Pasien di Amerika Serikat
Sumber: Antara
Berita Terkait
-
Best 5 Otomotif Pagi: Fortuner Jadi Ambulans, Lelang Porsche Atasi Corona
-
Cegah Corona, Bayi Baru Lahir Dipakaikan Penutup Wajah
-
Hari Ini PSBB Berlaku di Bogor, Banyak Warga Belum Paham Saat Simulasi
-
Langgar Lockdown, Turis Dihukum Bikin Tulisan "Saya Menyesal" 500 Kali
-
Agar Tak Kelaparan, Pekerja Asing di Negara Ini Terpaksa Makan Daun Pepaya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf