Suara.com - Virus corona baru, Sars-Cov-2 yang menginfeksi orang-orang di Wuhan dan China pada umumnya adalah varian yang merupakan turunan dari virus corona yang banyak ditemukan pada pasien Covid-19 di Amerika Serikat, Australia, dan Kanada.
Ini merupakan salah satu kesimpulan dari penelitian yang digelar oleh ilmuwan dari Inggris dan Jerman, yang berdasarkan analisis genom menemukan bahwa ada tiga varian utama virus corona baru Sars-Cov-2 di dunia, yakni tipe A, B, dan C.
Sars-Cov-2 tipe A banyak ditemukan pada pasien Covid-19 di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan warga AS yang pernah menetap di Wuhan. Tipe B adalah turunan dari tipe A dan banyak ditemukan di Wuhan dan pasien Covid-19 di Asia Timur.
Sementara Sars-Cov-2 tipe C banyak ditemukan pada pasien Covid-19 di Eropa seperti Prancis, Italia, Swedia, dan Inggris. Ia juga ditemukan pada pasien di Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan.
Virus corona baru varian A sangat dekat dengan virus yang ditemukan pada baik kelelawar dan trenggiling (dua binatang yang dicurigai sebagai inang virus corona) dan dijuluki sebagai the root of the outbreak atau akar dari penyebaran Covid-19 oleh para peneliti.
Adapun Sars-Cov-2 tipe B merupakan turunan dari varian A dan sudah dua kali bermutasi. Sementara tipe C disebut sebagai "anak" dari tipe B.
Meski demikian harus ditekankan bahwa para ilmuwan sama sekali tidak menyimpulkan bahwa Covid-19 pertama kali muncul di Amerika Serikat alih-alih di Wuhan, Tiongkok.
Belum ada penelitian yang bisa memastikan dari mana Covid-19 pada mulanya berasal, kecuali bahwa kasus pertama tercatat di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Studi yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) pekan lalu itu menelusui jalur evolusi dari Covid-19 di manusia menggunaan teknik jejaring genetika.
Baca Juga: Sekilas Mirip, Ini Perbedaan Covid-19 dengan Flu, Pilek dan Alergi
Mereka meneliti 160 genom virus yang diurutkan dari pasien manusia dan membuat peta penyebarannya memanfaatkan data mutasi yang terjadi. Sampel dalam studi itu diambil dari seluruh dunia antara 24 Desember 2019 sampai 4 Maret 2020.
"Teknik ini dikenal karena berhasil memetakan pergerakan populasi manusia prasejarah melalui DNA. Menurut kami, ini adalah pertama kalinya teknik tersebut digunakan untuk melacak rute penularan virus corona seperti Covid-19," kata Peter Forster, pakar genetika dari Universitas Cambridge, Inggris yang memimpin studi tersebut.
Dalam studi itu, para peneliti juga menduga bahwa salah satu rute paling awal Covid-19 masuk ke Italia adalah lewat pasien asal Jerman yang tercatat tertular virus itu pada 27 Januari dan jalur lain lewat klaster Singapura.
Para ilmuwan juga mengklaim bahwa teknik jejaring genetika bisa dengan akurat melacak rute penularan virus, karena mutasi serta garis keturunan virus bisa menghubungkan kasus-kasus yang sebelumnya tak diketahui dengan kasus tercatat.
Berita Terkait
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Alasan Covid Dimentahkan, Pengacara Roy Suryo Sebut Jawaban Kejagung soal Eksekusi Silfester Absurd
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Teaser Anyar Xiaomi 15T: Klaim Hadirkan Fotografi Leica 'Kelas Profesional'
-
China Larang Perusahaan Beli Chip AI NVIDIA: Saham Anjlok, Jensen Huang Kecewa
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Bareng Ayah, Hasil Natural dan Gaya Variatif
-
Football Manager 26 akan Dirilis Awal November, Bakal Banyak Update Baru
-
Cuma Rp1 Jutaan Tapi Speknya Nggak Main-Main, Ini 5 Rekomendasi HP Terbaik September 2025
-
Video Hands-On iQOO 15 Beredar, Bawa Baterai Jumbo dan Efek Perubahan Warna
-
Penggemar Bocorkan Game Yakuza Anyar dari Sega, Segera Debut?
-
5 HP 'Flagship' Harga Rp1 Jutaan: Dulu Harga Belasan Juta, Performa Tetap Menarik
-
Walkot Prabumulih Minta Maaf di Depan Kepala Sekolah, Netizen Soroti Gesturnya: Arogan
-
Mengatasi Gagal Download Kartu Sulingjar: Panduan dan Tipsnya