Suara.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka Rekrutmen Calon Dosen (Instruktur) dan Guru Pamong PPG Prajabatan Bidang Studi PGSD 2020.
Elvira, Analis Kebijakan Madya, Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, mengatakan tujuan dari pembukaan rekrutmen ini untuk menyiapkan dosen/instruktur dan guru pamong pada pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan yang akan diikuti oleh para lulusan frist graduate yang akan memilih profesi menjadi guru.
Rekruitmen ini terbuka, dapat diikuti oleh dosen, praktisi pendidikan, kepala sekolah, pengawas dan guru selama memenuhi kriteria yang sudah ditentukan.
“Program Rekrutmen ini bertujuan agar dapat menghasilkan para pengajar (dosen/instruktur ) dan guru pamong yang nantinya dapat menyiapkan para guru lulusan ppg prajabatan memiliki kompetensi mumpuni, dan profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Sesuai dengan amanah Undang-undang No 14 Tahun 2005 bahwa syarat menjadi guru harus S1 dan memiliki serifikat pendidik, sama seperti dokter kan harus memiliki sertifikat” kata Elvira saat dihubungi suara.com.
Elvira mengatakan bahwa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan tahun 2020 akan dilaksanakan dengan menggunakan kurikulum dan pola penyelenggaraan yang telah disempurnakan.
“Tujuannya untuk mendapatkan lulusan PPG Prajabatan sebagai guru profesional yang dapat mencerdaskan kehidupan p meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing serta mampu menginspirasi para muridnya di setiap kegiatan” ujarnya.
Pelaksanaan PPG Prajabatan tahun 2020 akan difokuskan pada Bidang Studi PGSD.
Calon mahasiswa PPG Prajabatan tahun 2020 Bidang Studi PGSD adalah calon mahasiswa yang telah dinyatakan lulus seleksi pada tahun 2019 sejumlah 1.125 orang.
Adapun jumlah kebutuhan dosen/instruktur PPG ialah sebanyak 352 orang. Sedangkan kebutuhan guru pamong PPG yakni 264 orang yang semuanya tersebar di Provinsi DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.-*
Berita Terkait
-
Dibuat Lebih Fleksibel, Dana BOS Tetap Bisa Digunakan Honor Guru Non PNS
-
Jadwal Belajar dari Rumah 17 April 2020 di TVRI: Yuk, Mengenal Ayam Betutu!
-
Belajar dari Rumah Melalui TVRI
-
Berjalan 3 Bulan, Ini Jadwal dan Program Belajar dari Rumah TVRI
-
Dukung Belajar dari Rumah, Ini Jadwal Pemutaran Film Indonesia di TVRI
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?