Suara.com - Adhamas Belva Syah Devara mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden Jokowi, Selasa (21/4/2020).
Anggota Ombudsman RI Alvin Lie menghargai keputusan Belva itu, meskipun menurutnya tidak akan menghentikan sorotan publik terhadap perusahaan miliknya, Ruangguru.com, yang sudah terlanjur ikut proyek dalam program Kartu Prakerja.
"Di satu sisi kami menghargai ya yang bersangkutan menunjukkan sikap ksatria, menghindari konflik kepentingan, kemudian mengundurkan diri," kata Alvin saat dihubungi Suara.com, Selasa (21/4/2020).
Tetapi di lain sisi, Alvin juga mengingatkan perusahaan yang dipimpin Belva sudah terlanjur bergabung dalam proyek salah satu program pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia, yakni Kartu Prakerja.
Dengan begitu, pengunduran diri Belva tidak menjamin pergunjingan masyarakat akan berhenti begitu saja.
Selain itu, Alvin mengatakan Ruangguru itu hanyalah anak perusahaan dari Ruangguru Private Limited asal Singapura.
Padahal selama ini, Ruangguru selalu dibangga-banggakan sebagai salah satu perusahaan rintisan buatan asli Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan.
"Saya kira dengan pengunduran diri Belva ini, sorotan publik belum tentu akan berhenti karena masih menyisakan, satu, perusahaannya masih mendapatkan proyek yang cukup besar itu. Kedua adalah ternyata perusahaan itu adalah anak perusahaan dari perusahaan yang terdaftar di Singapura."
Adhamas Belva Syah Devara mengumumkan pengunduran diri sebagai Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo, Selasa (21/4/2020).
Baca Juga: Ruangguru Masih di Kartu Prakerja Usai Belva Mundur, Rachland PD: Percuma
"Berikut ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden. Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020 dan disampaikan langsung ke Presiden pada 17 April 2020," kata Belva melalui akun instagram miliknya pada Selasa.
Belva mengakui pengunduran dirinya dipicu oleh keikutsertaan perusahaan miliknya Ruang Guru dalam program Kartu Prakerja yang mendapat banyak kritik dari masyarakat.
Alumnus dari 3 universitas Amerika Serikat yaitu Massachusetts Institute of Technology, Stanford University dan Harvard University itu menjelaskan, proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Karenanya, dia mengklaim tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.
"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," kata dia.
Dia mengakui, kalau skandal itu menjadi polemik berkepanjangan, dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Presiden Jokowi dalam menghadapi masalah pandemi covid-19.
Berita Terkait
-
Ruangguru Masih di Kartu Prakerja Usai Belva Mundur, Rachland PD: Percuma
-
Mundur dari Stafsus Presiden, Belva Banjir Pujian dari Berbagai Tokoh
-
Belva CEO Ruangguru Mundur dari Stafsus, Warganet: Big Respect!
-
Mundur dari Stafsus Jokowi, Belva: Saya Tak Mau Polemik soal Kartu Prakerja
-
Skandal Ruangguru di Kartu Prakerja, Belva Mundur dari Stafsus Jokowi
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur