Suara.com - Amerika Serikat terus mendesak agar China diperiksa terkait pandemi virus corona alias Covid-19. Terbaru, Penasihat Gedung Putih Peter Navarro, Senin, menuduh China menahan data awal infeksi virus corona.
Menurut Navarro, China ingin memenangkan persaingan komersial untuk membuat vaksin. Amerika Serikat telah berulang kali meminta Beijing untuk berbagi data awal mengenai wabah tersebut.
"Salah satu alasan mengapa mereka mungkin tidak membiarkan kami masuk dan memberi kami data tentang virus ini lebih awal. Mereka bersaing untuk membuat vaksin dan mereka berpikir ini hanya perlombaan bisnis yang kompetitif. Itu adalah peluang bisnis sehingga mereka dapat menjual vaksin ke dunia," kata Navarro kepada Fox Business Network.
"Tapi kita akan mengalahkan mereka. Kita akan mengalahkan mereka karena kepemimpinan Presiden Trump," Kata Navarro seperti dikutip dari laman Solopos.com--jaringan Suara.com--, Rabu (22/4/2020)
Ia mengatakan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat telah memulai kerja sama dengan sejumlah perusahaan. Trump telah menunjuk Navarro, seorang kritikus keras China, untuk menangani masalah jalur pasokan yang berkaitan dengan pandemi virus corona.
Virus Corona China
Saat ini tidak ada perawatan atau vaksin yang disetujui untuk Covid-19. Penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona yang telah membunuh lebih dari 165.854 orang secara global, dengan lebih dari 2,41 juta orang terinfeksi.
Amerika Serikat memiliki lebih dari 760.000 infeksi virus corona yang dikonfirmasi dan lebih dari 41.100 kematian. Pemerintah AS telah menghentikan kesepakatan dengan Johnson & Johnson dan Moderna Inc.
Amerika Serikat mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan setidaknya dua perusahaan lain untuk mempersiapkan produksi sejumlah besar vaksin corona.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Kulit Dua Dokter China Menghitam karena Masalah Hati
Sebagian besar pejabat kesehatan masyarakat mengatakan tidak ada vaksin yang diperkirakan siap digunakan hingga setidaknya 2021.
Karena itu masih harus diuji secara luas pada manusia sebelum diberikan kepada ratusan juta, jika bukan miliaran, orang untuk mencegah infeksi.
China telah menyetujui setidaknya tiga vaksin virus corona eksperimental untuk diuji pada manusia sejak wabah virus. Surat kabar Beijing Daily yang dikontrol pemerintah mengutip direktur di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China.
Dikatakan bahwa China mungkin menggunakan vaksin eksperimental pada beberapa orang, seperti pekerja medis, pada awal tahun ini.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo minggu lalu mendesak diplomat tinggi China tentang perlunya transparansi penuh dan berbagi informasi dalam perang melawan virus. China menegaskan negara itu transparan dan telah mengkritik tajam pejabat AS yang meragukan hal itu.
Berita Terkait
-
Anak-anak Palestina Pakai Masker Terbuat dari Daun Kubis saat Corona
-
Demi Galang Dana, Barcelona Rela Jual Hak Paten Nama Stadion Camp Nou
-
Dokter Italia Temukan Virus Corona Bisa Bertahan Lebih dari 20 Hari di Mata
-
Stok Masker N95 Menipis, RS Rujukan di Bantul Buka Donasi
-
Pembacokan Keluarga Tenaga Medis di Purwakarta dan 4 Berita Populer Lain
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Mahfud Ragu Luhut Terlibat Dugaan Korupsi Whoosh: Dia Masuk Saat Barang Sudah Busuk
-
Geger Utang Whoosh, Mahfud MD: 1000 Persen Setuju Jokowi, Tapi Usut Tuntas Dugaan Mark Up
-
Sandra Dewi Cabut Gugatan: Awalnya Ngotot, Kini Pasrah Barang-barang Disita Kejagung, Mengapa?
-
Geger Utang Whoosh, Bunga Pinjaman China Disebut 20 Kali Lipat Lebih Ganas dari Jepang
-
Luhut Sebut Whoosh 'Busuk' Sejak Awal, Said Didu Heran: Kenapa Kebusukan Itu Tidak Dihentikan?
-
Akhir Pelarian Dugi Telenggen Anggota OPM Penembak Brigpol Joan, Ditangkap saat Asyik Main HP
-
Kekerasan hingga Penipuan Daring, KemenPPPA Soroti Kerentanan Perempuan di Dunia Nyata dan Digital
-
Wakili Indonesia, Kader PSI Soroti Masalah Ini di Konferensi Dunia di Shanghai
-
Bukan Cari Cuan, Jokowi Beberkan Alasan Bangun Whoosh Meski Diterpa Isu Korupsi
-
Politikus Nasdem Rajiv Mangkir dari Pemeriksaan Kasus CSR, KPK Pastikan Bakal Panggil Ulang