Suara.com - Baru-baru ini sebuah pesan berantai beredar di Whatsapp, menyebut bahwa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membagikan nomor call center layanan pemburu preman.
Pesan itu menyebar dari satu nomor ke nomor lain. Isinya seperti berikut ini:
"Diganggu preman??? Ini nomor pemburu preman: Polda DIY 08123876159, Poltabes Semarang 08127107771, Poltabes Surabaya 0811611980, Polda Jatim 08121030086, Poltabes Yogyakarta, 08157741415, Poltabes Medan 081264920007. Untuk yang tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya: Jakarta Pusat 0811902355, Jakarta Selatan 08121118686, Jakarta Timur 08122212212, Jakarta Barat 081311197777, Jakarta Utara 0811844321, Bekasi 08170868686, KP3 Bandara Sukarno Hatta 0811857170, Depok 08123039065, Kabupaten Bekasi 08121238989, Kabupaten Tengerang 02193778989, Metro Tangerang 081511118778, KP3 Tanjung Priok 0811891213, Kepulauan Seribu 0818617171. Semoga berguna."
Namun, apakah pesan tersebut dapat dipercaya? Benarkan polisi memiliki layanan pemburu preman?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, dapat dipastikan bahwa pesan berantai di atas berisi kabar hoaks atau kabar palsu.
Pasalnya, bagian hubungan masyarakat (humas) Polri telah memberikan klarifikasi lewat akun Instagram mereka @divisihumaspolri.
"Halo Sobat Polri, semoga kalian sehat selalu. Telah beredar pesan di aplikasi perpesanan WhatsApp yang berisikan nomor handphone pemburu preman di beberapa Polda, Polres, wilayah DKI Jakarta, dan sekitarnya. Perlu Sobat Polri ketahui, bahwa pesan yang tersebar tersebut adalah TIDAK BENAR atau HOAX!" demikian kata @divisihumaspolri, Rabu (22/4/2020).
Selain itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono juga menegaskan bahwa delapan belas nomor yang terlampir di pesan itu adalah nomor palsu. Nomor tersebut bukan milik anggota kepolisian manapun.
Baca Juga: Jadwal Sholat Depok 24 April 2020 / 1 Ramadhan 1441 H
"Enggak bener. Hoaks," katanya.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas maka bisa dipastikan bahwa tidak benar jika Polri membagikan nomor layanan pemburu preman kepada masyarakat. Pesan itu berisi kabar palsu atau kabar hoaks.
Berita Terkait
-
Potret Presiden Prabowo Musnahkan 214,84 Ton Narkoba Senilai Rp29,37 Triliun
-
Prabowo Janji Hadir jika Ada Penggerebekan Pabrik Narkoba, Kapolri: Anggota Sangat Termotivasi!
-
Narkoba Jenis Baru: Kapolri Ungkap Celah Hukum yang Dimanfaatkan Bandar!
-
Prabowo Tak Cawe-cawe Urusan Kapolri, Tapi Ngaku Titip Mantan Pengawal untuk..
-
Blak-blakan Prabowo: Ini Tugas Utama yang Saya Berikan ke Kapolri Sejak Hari Pertama!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting