Suara.com - Imang Maulana, petugas pemakaman khusus Covid-19 TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, mengisahkan pengalamannya yang terkadang bekerja lebih dari 12 jam.
Selain tugas dan tanggung jawab, pria berusia 42 tahun ini menyebut jadi petugas pemakaman khusus Covid-19 merupakan tugas mulia.
"Kami sedekah mungkin belum mampu karena keterbatasan ekonomi. Ibadah masih asal-asalan, maka kami harap dengan tugas kami yang penuh risiko ini, mudah-mudahan ini jadi ladang ibadah kami," kata Imang.
Imang menceritakan, tak sedikit anggota keluarga yang protes pada petugas pemakaman karena anggota keluarganya yang meninggal diperlakukan seperti pasien Covid-19, meski hasil tes belum keluar.
"Banyak contohnya keluarga yang komplain. Almarhum penyakit paru-paru, TBC, jantung diposisikan sebagai positif Covid-19...Kami bilang itu bukan kepada kami (harusnya disampaikan), tapi pada rumah sakit dan dokter," ujar Imang.
"Kadang hasil tes belum keluar, tapi jenazah harus cepat dimakamkan (sesuai SOP)," sambungnya dikutip dari BBC News Indonesia—jaringan Suara.com—Senin (27/4/2020).
Bahkan, kata Imang, ada satu keluarga yang berencana memindahkan pemakaman anggota keluarga mereka tiga tahun mendatang, sesuai peraturan tempat pemakaman, karena hasil tes keluar setelah pemakaman dan menunjukkan hasil negatif.
Jika hasil tes akurat bisa didapatkan lebih cepat, Imang menambahkan, petugas tidak perlu menghadapi "membludaknya" jumlah orang yang harus dimakamkan.
Pada tanggal 22 April misalnya, kata Imang, ia memakamkan sebanyak 24 orang dengan protap Covid-19 dalam satu hari.
Baca Juga: Kisah Sahrul, Petugas Pemulasaran Pasien Covid-19: Memuliakan Jenazah
Di awal hingga pertengahan April, jumlah yang dimakamkan sempat turun hingga ke 13 orang, ujarnya.
Dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, Imang mengatakan, waktu para petugas beristirahat hanyalah di sela-sela menunggu kedatangan ambulans.
Ia kadang bekerja lebih dari 12 jam sehari, bahkan hingga pukul 21.00 malam, tak peduli panas terik atau hujan.
"Selain tugas dan tanggung jawab, saya rasa ini adalah tugas mulia," pungkas Imang.
Berita Terkait
-
Kisah Sahrul, Petugas Pemulasaran Pasien Covid-19: Memuliakan Jenazah
-
Haru, Begini Kesaksian Petugas Pemulasaran Jenazah Pasien Virus Corona
-
Kasus Covid-19 di Rusia Lampaui China, Bagaimana dengan Indonesia?
-
Minta Maaf ke Warga, Kasus Nasi Anjing Yayasan Qahal Tetap Diproses Polisi
-
Miris, Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia Usai 4 Kali Ditolak Tes Covid-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf