Suara.com - Tanggal 1 Mei 1945 pukul 9.30 malam, Radio Hamburg membuat sebuah pengumuman penting bagi warga Jeman. Pengumuman itu didahului oleh musik karya Richard Wagner, composer favorit pemimpin Nazi, Adolf Hitler.
"Pemimpin besar kita, Sang Führer, Adolf Hitler, gugur sore ini di pos komando di kantor kanselir di Reich C dalam peperangan untuk Jerman," kata penyiar pukul 10:20 malam.
Pengumuman resmi ini diragukan banyak pihak.
Besoknya Harian New York Times menulis: pemerintahan Nazi dipenuhi dusta, dan pengumuman itu bisa jadi salah satu dusta terbesar mereka. Koresponden koran ini di Jeman melaporkan, “Bekas tahanan politik Jerman yang saya temui tidak percaya informasi itu, Mereka curiga ini tipuan saja”.
Presiden Turki samakan pejabat Jerman dengan Nazi Bekas markas Hitler jadi kawasan wisata bertema Nazi? Kisah antara hidup dan mati para gadis pencicip makanan Adolf Hitler.
Banyak versi kematian Sang Führer (Pemimpin)
Seiring pendudukan Uni Soviet terhadap Berlin berbagai versi soal kematian ini muncul, terkadang saling bertentangan.
Tanggal 3 Mei 1945, Tentara Merah Uni Soviet melaporkan bahwa Hitler dan Menteri Propaganda Joseph Goebbels tewas bunuh diri di bunker pemimpin Nazi di kantor Kementrian Luar Negeri di Berlin.
Di hari yang sama, stasiun radio di Paris mengaku menerima laporan bahwa Hitler terbunuh malam 21 April sesudah bertikai dengan para jenderalnya terkait soal melanjutkan atau menghentikan perang.
Baca Juga: Mengukur Strategi Kampus Sistem Konvensional Jika Pandemi Berakhir
Kantor berita Jepang Domei melaporkan Hitler meninggal dalam serangan artileri Uni Soviet di kediamannya.
Laporan kantor berita UP mengutip bekas pejabat tinggi kementrian luar negeri yang yakin Hitler meninggal lantaran pendarahan otak beberapa hari sebelum ia dibawa ke Berlin.
Di laporan itu sang bekas pejabat memperkirakan, "Anda bisa pastikan, jenazah Hitler tak akan ditemukan”.
Upaya untuk menemukan jenazah memang tak membawa hasil.
Tanggal 4 Mei, media Soviet menyatakan Tentara Merah gagal masuk ke kantor kanselir – yang merupakan kantor resmi Hitler – karena gedung itu terbakar dan nyaris runtuh.
Dua hari kemudian, Soviet mengaku menemukan sejumlah jenazah di kantor kanselir itu tapi tak ada Hitler atau Goebbels di antaranya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025