Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan tak membuat sendiri peti mati khusus jenazah pasien korban Covid-19. Penyediaan peti mati selama ini diperoleh dari hasil pembelian.
"Kita beli dong (peti mati jenazah khusus Covid-19). Ya enggak mungkin kita buat sendiri," kata Kepala Bidang Pemakaman Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Siti Hasni kepada Suara.com, Rabu (6/5/2020).
Menurut Hasni, peti mati yang disiapkan pemerintah provinsi DKI Jakarta dibeli dari perusahaan penyedia peti mati. Namun ia tak merinci lebih jelas terkait perusahaan penyedia peti mati.
"Ya dari perusahaan lah penyedia peti. Jadi kita enggak buat sendiri," tuturnya.
Sementara di sisi lain, Hasni mengatakan, setiap peti mati untuk jenazah pasien korban Covid sudah ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia mengatakan, keluarga korban tak perlu lagi pusing memikirkan biaya.
"Kan udah disiapkan oleh pemerintah daerah. Jadi gratis," tutupnya.
Untuk diketahui, jumlah orang yang terjangkit virus corona Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Hingga Selasa (5/5/2020) totalnya sudah menyentuh 4.641 orang yang dinyatakan positif terjangkit virus dari China ini.
Dengan demikian jumlah tersebut bertambah 169 orang yang terjangkit corona sejak Senin (5/5/2020) kemarin. Jumlah ini kembali meningkat drastis ketika kemarin penambahannya sempat hanya 55 pasien.
Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.
Baca Juga: Takut Corona, Mayat Bercelana Dalam Hitam di Kolong Musala Belum Dievakuasi
Berdasarkan laman tersebut, 711 orang dinyatakan sudah sembuh. Jumlah ini bertambah 61 pasien dari hari sebelumnya.
Sementara, 412 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Pasien wafat bertambah sedikit, yakni dua orang sejak kemarin.
Berita Terkait
-
Pasien Positif Corona Kabur sampai Meninggal, Satu Desa di Garut Diisolasi
-
11 Daftar Link Streaming Ngaji Bersama Ulama Besar Pengasuh Pesantren
-
Tangani Covid-19, Jokowi Pastikan Pemerintah Siap Diawasi Masyarakat
-
Pakar Inggris: Isolasi adalah Kesempatan Emas untuk Lakukan Tes IMS
-
Patut Ditiru! 7 Rahasia Sukses Taiwan Atasi Wabah Virus Corona Covid-19
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali
-
LPDP Panen Kritik: Persyaratan Berbelit, Data Penerima Tidak Transparan?
-
KPK Dalami Pesan WhatsApp Soal Persekongkolan Tersangka Kasus JTTS
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!
-
Keluarganya Hilang Tersapu Banjir Bali, Korban Selamat Kaget Sepulang Kerja Rumah Sudah Rata!