Suara.com - Burj Khalifa, gedung tertinggi dunia di Dubai, dimanfaatkan dalam penggalangan dana dengan "menjual" lampu-lampu luar gedung untuk menyediakan makanan bagi masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi akibat wabah COVID-19 di Uni Emirat Arab (UAE).
Donatur dapat memberikan sumbangan sesuai dengan jumlah lampu yang "dibeli". Setiap satu lampu luar pada gedung setinggi 828 meter itu dihargai 10 dirham (sekitar Rp40.000)--cukup untuk satu porsi makanan.
"Semoga Anda sekalian bisa makan dengan baik. Terkadang kita memandang remeh sesuatu, namun kehidupan mempunyai cara sendiri untuk menyadarkan kita," kata seorang donatur, Shereen Harris, dikutip dari komentar di situs resmi penggalangan dana, Selasa (12/5/2020).
Hingga saat ini, penggalangan dana Burj Khalifa sudah menghasilkan lebih dari 1,2 juta porsi makanan, menurut keterangan pengelola donasi, The Mohammed Bin Rashid Al Maktoum Global Initiatives (MBRGI).
Penggalangan dana itu merupakan bagian dari kampanye untuk mengumpulkan 10 juta porsi makanan untuk keluarga berpenghasilan rendah selama bulan Ramadhan.
Sebagai area wisata dan pusat bisnis di UAE dengan bandara internasional tersibuk di dunia, ekonomi Dubai terguncang keras akibat pandemi COVID-19.
Banyak warga yang pemasukannya terpangkas hingga kehilangan pekerjaan. Puluhan ribu pekerja migran, yang seringkali tinggal berdesakan dalam akomodasi bersama--di mana virus sangat mudah menular, telah dipulangkan ke negara masing-masing.
UAE mencatat sebanyak 19.661 kasus infeksi virus corona, disertai 203 kasus kematian yang merupakan tertinggi kedua setelah Arab Saudi di antara enam negara Arab di Teluk Persia. (Antara)
Baca Juga: Peduli Sesama, Program Berbagi Sembako Menjamur di Thailand
Berita Terkait
-
Delegasi UEA dan Mendagri Tito Bahas Kolaborasi Penguatan Sumber Daya Manusia
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Jakarta Go Global: Ibu Kota 'Curi' Perhatian Dunia Lewat Bandara Tersibuk di Dubai!
-
Ahmad Sahroni Diajak Pindah Dubai dengan Iming-iming Bebas Pajak, Nyindir Indonesia?
-
Viral Pengusaha Dubai Ajak "Crazy Rich" Ahmad Sahroni Pindah: Sindiran Pedas untuk Indonesia?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara