Suara.com - Petani-petani di sebagian wilayah Eropa, seperti Inggris dan Finlandia terkenal memiliki hasil bumi yang melimpah. Namun siapa sangka, ada tenaga kerja Ukraina yang berjasa di balik itu semua.
Menyadur AFP, petani-petani di Inggris dan Finlandia memang mengandalkan tenaga kerja asal Ukraina dalam mengolah lahan pertanian mereka.
Para pekerja Ukraina ini menggarap tanah pertanian secara musiman dan tentu saja, ini menjadi lahan pekerjaan yang menggiurkan bagi mereka, mengingat warga Ukraina tak menemukan pekerjaan dengan bayaran yang 'lumayan' di negerinya sendiri.
Namun kini situasinya berbeda karena pandemi corona telah mengubah segalanya, termasuk sistem kerja. Para petani khawatir hasil pertaniannya membusuk sedangkan pekerja Ukraina gelisah tak punya pemasukan.
Sebagaimana yang diberitakan, Inggris dan Finlandia sudah membatasi penerbangan komersil di negaranya. Begitu juga dengan bandara Borysil di Kiev yang juga menunda beberapa penerbangan reguler di negaranya.
Sebagai jalan tengah, petani Eropa akhirnya merayu pemerintah Kiev dan menyewa pesawat khusus untuk mengangkut pekerja Ukraina. Tentu saja penerbangan ini unik karena dilakukan semata-mata demi panen sayuran dan buah.
Hingga kini, ada sekitar 1.500 pekerja musiman yang menerima izin masuk ke Finlandia dan dua pertiga dari mereka adalah pekerja Ukraina.
Pemerintah Kiev awalnya enggan melepas para pekerja pergi karena mereka khawatir perjalanan itu berisiko bagi kesehatan warganya.
Namun seiring berjalannya waktu, pekerja Ukraina semakin dibutuhkan di luar negeri. Pada bulan Mei ini saja, ada lusinan perusahaan Austria yang menunggu kedatangan 800 pekerja Ukraina.
Baca Juga: Akibat Banyak Kerumunan, Warung Gratis Dinas Pertanian Dibubarkan Polisi
Kini pemerintah Ukraina sedang bernegosiasi tentang pengiriman ribuan tenaga kerja mereka ke luar negeri dan sepertinya, kebutuhan dan dorongan warga membuat pemerintah harus rela melepas ribuan warganya pergi bekerja di luar negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional
-
Trauma Kasus Lama? Gubernur Pramono Minta KPK Kawal Proyek Pembangunan RS Sumber Waras