Suara.com - Otoritas keamanan diberbagai negara telah memperingatkan kebijakan lockdown dan pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 memberbesar risiko pelcehan terhadap anak melalui internet.
Data yang dikumpulkan BBC mengungkapkan bahwapenjahat dan pedofil mengambil keuntungan di tengah pandemi. Permintaan terkait citra, gambar, dan video pelcehan seksual anak telah meningkat.
Dalam survei di bulan April dan Maret, laporan terkait materi cabul yang beredar di internet naik dua kali lipat secara global. Ada empat juta materi yang muncul dalam periode tersebut.
Di Inggris, di mana 300 ribu orang dianggap sebagai ancaman bagi anak-anak, mencatatkan sembilan juta upaya untuk mengakses situs pelcehan seksual anak yang telah diblokir oleh Internet Watch Foundation.
Sementara masih menyadur BBC, Kepolisian Spanyol melaporkan video seks anak secara online melonjak sekitar 20 persen dari sebelum lockdown berlangsung pada 13 Maret 2020.
Cathal Delaney dari Europol mengatakan kebijakan lockdown dan pembatasan sosial membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di internet.
Mereka yang aktivitas dunia mayanya tidak diawasi menjadi rentan dan berisiko sebagai target kekerasan seksual via internet.
"Anak-anak lebih rentan, mereka terisolasi, mereka tidak diawasi secara online dengan baik dan mereka menghabiskan lebih banyak waktu online selama periode ini daripada sebelumnya," kata Delaney dikutip dari BBC, Jumat (29/5/2020).
"Kondisi itu memungkinkan anak-anak didekati dengan cara yang berbeda atau dipaksa atau dieksploitasi."
Baca Juga: Kasua Baru Virus Corona Tinggi, Korea Selatan Tutup Lagi Taman dan Bar
Meningkatkan kasus pelcehan anak selama pandemi Covid-19 bisa tergambar dari aktivitas dark web atau web gelap. Di Australia, polisi menemukan permintaan citra pelcehan anak meningkat 86 persen dalam tiga minggu sejak lockdown pada 21 Maret.
"Di seberang web gelap, kami sebenarnya mengidentifikasi forum eksploitasi anak bertema Covid-19," kata Komandan Polisi Federal Australia, Paula Hudson.
"Satu yang kami pantau telah berkembang oleh lebih dari 1.000 anggota. Mereka secara aktif mendiskusikan peluang Covid untuk menemukan lebih banyak korban."
Pelecehan seksual dinilai telah menjadi isu yang sangat serius di tengah pandemi. Anak-anak yang menjadi korban akan kesulitan untuk bisa pulih dari trauma.
Ruby, seorang anak dari Filipina mengalami dua bulan pelecehan seksual tanpa henti, disiarkan langsung ke pria Eropa, sebelum akhirnya dia diselamatkan oleh polisi.
"Rasanya seperti terjebak di ruangan gelap tanpa sinar sama sekali. Tidak ada gunanya hidup sama sekali. Mereka membuat hidupku begitu sengsara selama bertahun-tahun," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku