Ganjar juga melihat tempat duduk yang disiapkan petugas di lokasi itu masih kurang. Hal itu membuat calon penumpang duduk di lantai dengan berkerumun. Padahal, mereka membutuhkan waktu minimal dua jam untuk antre proses pengecekan tersebut sebelum terbang.
"Tolong tambah kursinya, ambil saja dari tempat tunggu yang ada di dalam. Atau kalau tidak, itu lantainya digaris-garis supaya penumpang tertib," perintah Ganjar, dan langsung dilaksanakan petugas dengan menggotong kursi.
Tak hanya melihat terminal keberangkatan, Ganjar juga sidak ke ruang tunggu pesawat dan tempat-tempat lain di bandara. Ia sebenarnya ingin sidak ke dalam pesawat untuk melihat standar protokol kesehatan saat penerbangan, tapi sayang tidak ada pesawat yang siap untuk berangkat pagi itu.
"Sore nanti pak, baru ada penerbangan. Sekarang belum ada persiapan," kata salah satu petugas.
Ganjar meminta petugas bandara untuk ketat menerapkan protokol kesehatan.
"Pokoknya Ahmad Yani harus beres. Penumpangnya diatur biar tidak berjubel. Saya sengaja ke sini karena dapat kiriman video dari salah satu calon penumpang yang memperlihatkan kerumunan itu. Saya lihat ini bahaya ini, makanya langsung saya sidak hari ini," tegasnya.
Pengelola Bandara Ahmad Yani, lanjut Ganjar, harus melakukan evaluasi. Agar tidak terjadi kerumunan di terminal keberangkatan saat pengecekan, pembatasan calon penumpang harus dilakukan. Mereka yang tidak berkepentingan tidak boleh ikut masuk ke bandara.
"Penambahan kursi juga wajib, biar semua duduk dan tidak berkerumun. Kalau bisa ditegasi saja, semua harus duduk tidak boleh berlalulalang biar rapi dan tidak berdesakan," tegasnya.
Salah satu petugas yang mendampingi Ganjar, Agus Sima mengatakan, pihak bandara siap untuk melakukan evaluasi. Ke depan, penerapan protokol kesehatan akan dilakukan lebih ketat.
Baca Juga: Tak Semua Warga Menteng Mau Tidur di Posko Kebakaran, Ini Alasannya
"Akan kami evaluasi agar lebih rapi dan sesuai protokol kesehatan yang ketat. Sebenarnya kami sudah membagi tiga zona antrean untuk mengakomodir maksimal tiga penerbangan, tapi masih saja calon penumpang berkerumun," kata Agus.
Kesadaran penumpang itu lanjut dia dikarenakan banyak calon penumpang yang sebenarnya jadwal penerbangan sore, namun sudah datang ke bandara pada pagi hari, sehingga saat pemeriksaan menjadi menumpuk.
"Nanti akan kami atur lagi lebih ketat, termasuk penambahan kursi di pintu masuk pengecekan calon penumpang," tutupnya.
Berita Terkait
-
Gubernur Jateng : Persiapan Normal Baru Terus Kami Lakukan
-
Gubernur Jateng Minta Bupati Jepara Perbaiki Data Masyarakat
-
Ganjar Pranowo Minta Jepara Siapkan Normal Baru di Bidang Ekonomi
-
Ganjar Pranowo Ajak Masyarakat Terapkan Pancasila sebagai Senjata Pamungkas
-
Di Tengah Pandemi, Jateng Rayakan Hari Lahir Pancasila secara Sederhana
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi