Suara.com - Petugas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus) mengawasi proses karantina tiga rumah berisi puluhan orang tanpa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) di Kelurahan Kebon Sirih dengan penempelan stiker pengawasan.
"Kami berikan stiker berbunyi rumah pendatang mudik dalam pengawasan karantina mandiri selama 14 hari," kata Wakil Camat Menteng Suprayogi seperti diwartakan Antara, Selasa (2/6/2020).
Keberadaan pemudik tanpa SIKM itu ditemukan di RW 007 Kelurahan Kebon Sirih berdasarkan laporan warga ke RT maupun RW setempat sehingga langsung ditindaklanjuti oleh pihak kelurahan dan kecamatan.
Dua rumah kontrakan menampung 20 orang yang berprofesi sebagai pekerja bangunan atau bergerak di bidang konstruksi, selanjutnya satu rumah yang difungsikan sebagai warung makan yang menampung pemilik dan pegawai yang seluruhnya diketahui melakukan perjalanan mudik di tengah pandemi COVID-19.
Seluruh penghuni di tiga rumah tersebut diwajibkan menjalani isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan yaitu selama 14 hari, khusus untuk 20 pekerja bangunan akan diawasi oleh pemilik kontrakan.
"Nanti pemilik kontrakan yang kirim makan, biayanya itu dari para pekerja bangunan," kata Suprayogi.
Lebih lanjut, ia menyebut jika orang-orang yang tidak memiliki SIKM itu ingin segera beraktivitas secara normal maka mereka harus mengikuti tes swab dengan biaya mandiri.
"Jika mereka ingin beraktivitas normal harus mengikuti tes swab. Bayar sendiri tanpa ditanggung oleh pemerintah. Pergerakan mereka akan diawasi warga, RT, RW setempat," ucapnya
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Polisi di Daha Selatan Belajar Paham Radikal di Internet
Berita Terkait
-
Meningkat! 200 Kendaraan Menuju Jakbar Tanpa SIKM Disanksi Diputar Balik
-
Khusus Corona, Bilik Isolasi di Tanah Abang Bukan untuk Karantina Pendatang
-
Masuk Jakarta Tanpa SIKM, Pendatang Mesti Bayar Biaya Tes Swab Sendiri
-
Dipaksa Putar Balik, Sehari Ada 3.095 Kendaraan Masuk Jakarta Tanpa SIKM
-
Sales LPG Disetop di Tol Cikupa Tapi Lolos Lalui Jalan Arteri Masuk Jakarta
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup