Hal yang sama juga disampaikan warga Kecamatan Ukui, bahwa warga di sekitarnya yang sudah berumur 60 tahun dan sudah 8 tahun menjanda juga tak tersentuh bantuan.
"Ibu Sediana ini sudah 8 tahun menjanda, makannya saja susah. Bahkan biasanya dibantu dari uluran tangan para tetangga, di sini kita sangat menyesalkan kenapa sampai saat ini BLT desa tidak terdata ibu ini. Padahal KTP dan KK-nya lengkap," ujar salah satu warga Ukui, yang juga enggan namanya disebut.
Untuk di ketahui, dari data yang dirangkum RiauOnline.co.id di lapangan, untuk tahap awal Pemkab Pelalawan sudah mengumpulkan data DTKS dan non-DTKS sebanyak 43.000 KK. Dari data ini untuk rincian data non-DTKS atau regulasinya diperuntukan bagi yang terdampak COVID-19 berupa BST Kelurahan dan BLT Pedesaan, yang sampai saat ini belum diketahui validitasnya, karena masih menunggu data penambahan dan perubahan.
Sementara itu, saat hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Sosial Pelalawan, Tengku Mukhtarudin, mengatakan bahwa data DTKS dan non-DTKS sebanyak 43.000 tersebut, didata dari kelurahan dan desa se-Kabupaten Pelalawan.
"Data tersebut, kita ambil lansung dari lurah dan desa," katanya.
Saat ditanyakan, perihal banyak yang tidak tepat sasaran soal penerima bantuan tunai terdampak COVID-19 itu, ia mengakui jika memang ada yang tidak tepat, dan pihaknya akan melakukan verifikasi nantinya.
"Ya ada lah (tidak tepat sasaran), namun nanti akan kita verifikasi ulang, mana yang tidak tepat akan kita masukkan dan keluarkan lagi," katanya.
Berita Terkait
-
Kemensos : Realisasi Bantuan Sosial Tunai di DIY Capai 95 Persen
-
APDESI Bantul Tolak Pembagian BLT-DD Tambahan, Ini Alasannya
-
Mensos Pastikan Bantuan Sembako dan BLT Covid-19 hingga Desember 2020
-
Selama Pandemi Corona, Ada 38 Desa Belum tersentuh Bansos BLT Dana Desa
-
Ada 38 Kabupaten yang Belum Terima BLT DD, Didominasi Papua dan Papua Barat
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
-
Sudah 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Al Khoziny, Tim SAR Hadapi Ancaman Penyakit dan Beton
-
Berapa Anak Cak Imin? Angkat Santri Korban Reruntuhan Al Khoziny Jadi Anak