Suara.com - Bahan-bahan kimia yang digunakan oleh polisi untuk membubarkan masa dalam aksi protes menuntut keadilan atas kematian George Floyd dikabarkan dapat menyebarkan virus Covid-19.
Menyadur New York Post pada Jumat (5/6/2020), Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan bahwa, bahan kimia yang digunakan oleh polisi untuk mengendalikan massa menyebabkan batuk yang dapat menyebarkan virus corona.
Direktur CDC, Robert Redfield mengatakan kepada Komite Alokasi Rumah bahwa dia khawatir protes George Floyd di seluruh negara akan menjadi "acara penyemaian" virus corona.
Hal tersebut berhubungan dengan catatan penularan yang cukup tinggi sebelum protes tersebut berlangsung.
"Pasti batuk dapat menyebarkan virus pernapasan, termasuk Covid-19," kata Redfield dikutip dari New York Post.
Dia setuju dengan pendapat Mark Pocan, anggota kongres AS, bahwa bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan keramaian saat aksi protes dapat membuat orang batuk. "Itu pengalaman saya," kata Pocan.
"Saya pikir Anda mengangkat poin penting. Saya akan meneruskan poin ini ke rapat gugus tugas berikutnya." kata Redfield kepada Pocan.
Di luar Gedung Putih dan kota-kota AS yang terjadi kerusuhan saat aksi protes Floyd, polisi menggunakan senyawa berbasis capsaicin yang terkandung dalam semprotan merica dan bola merica.
Tabung asap, gas air mata, dan granat flash-bang juga telah digunakan yang dapat menyebabkan berbagai gejala gangguan pernapasan.
Baca Juga: Amankan Unjuk Rasa Kematian George Floyd, Tiga Polisi Cedera
Para pengunjuk rasa sendiri telah menyalakan kembang api dan membakar gedung-gedung dan tempat sampah yang penuh dengan plastik, hal tersebut dapat menimbulkan asap dan polusi udara.
Direktur CDC mengatakan kepada anggota parlemen bahwa ia khawatir tentang aksi protes dapat berdampak pada pandemi Covid-19, yang telah membuat hampir 2 juta orang Amerika Serikat sakit.
Redfield mengatakan, orang-rang yang ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut harus menjalani tes virus corona.
"Hal pertama yang saya harapkan adalah orang-orang yang ikut ambil bagian dalam protes damai ini, terutama jika mereka berada di daerah metropolitan yang benar-benar belum mengendalikan wabah sejauh yang kami inginkan, untuk melakukan tes (Covid-19)" ujar Redfield.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Demo di Mako Brimob pada 7 September 2025?
-
Tidak Ada Ampun! Mabes TNI Janji Sanksi Berat Prajurit Pembunuh Kacab Bank BUMN
-
Semua Penumpang Helikopter Jatuh di Timika Ditemukan Tewas
-
KPK Bersiap Umumkan Tersangka, Siapa Sebenarnya yang Utak-atik Kuota Haji Rugikan Rp1 Triliun?
-
Latar Belakang Mentereng Moreno Soeprapto, Masuk Kandidat Menpora Gantikan Dito Ariotedjo
-
Terekam Kamera Penembakan Charlie Kirk saat Debat 'Prove Me Wrong': Sempat Bahas Insiden Ini
-
KPK Usut Ustaz Khalid Basalamah Imbas Pilih Kuota Haji Khusus Meski Sudah Bayar Furoda
-
Sudah Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Satori Dapat Panggilan Ketiga dari KPK Hari Ini
-
Dirjen Haji Hilman Latief Diperiksa KPK 10 Jam, Ada Apa di Balik Skandal Korupsi Kuota Haji Rp1 T?
-
Skandal Kuota Haji Seret Nama Khalid Basalamah, KPK Bongkar Modus Pakai Kuota Khusus Bermasalah