Suara.com - Angka perceraian di Arab Saudi meningkat sebanyak 30 persen pada Februari 2020, saat masa karantina akibat pandemi virus corona covid-19 diberlakukan. Hal ini dipicu oleh banyaknya suami yang tepergok telah melakukan poligami.
Menyadur Middle East Monitor, Senin (8/6), jumlah perceraian pada Februari mencapai 7.482, menunjukkan adanya peningkatan permintaan 'khula', proses perceraian Islam atas kehendak pihak istri, biasanya terjadi setelah perempuan merasa dirugikan oleh suami.
Berdasarkan data dari Kementerian Kehakiman Saudi, 52 persen permintaan perceraian berasal dari kota-kota di Mekah dan Riyadh.
Dari data tersebut juga disimpulkan bahwa mayoritas perempuan meminta cerai dengan alasan suami melakukan poligami.
Adapun para perempuan yang melayangkan perceraian kebanyakan berprofesi sebagai karyawan, pengusaha, hingga dokter.
Seorang pengacara asal Saudi Musfer Al-Ghamdi, mengatakan dalam rentang dua minggu pada Februari, ia telah menerima lima klien kasus perceraian yang merupakan para istri.
"Di antara mereka adalah seorang dokter yang mendapati bahwa suaminya menikah diam-diam dengan seorang warga Arab," ujar Al-Ghamdi.
Sama halnya dengan kasus perceraian, angka pernikahan selama Februari juga dilaporkan mengalami peningkatan. Disebutkan, sekitar 13 ribu pernikahan terjadi sepanjang Februari dengan 542 diantaranya terdaftar secara online.
Baca Juga: Pencurian Bermodus Penyuka Sesama Jenis, Polisi: Ini Perlu Diwaspadai
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung