Suara.com - Belum lama ini isu Presiden Joko Widodo adalah keturunan keluarga PKI kembali santer dibicarakan. Buktinya salah seorang pengguna Facebook bernama Rudi Vatner mengunggah status yang menuduh Jokowi tengah berziarah ke makam seorang anggota PKI.
Dalam statusnya itu, ia mempertanyakan alasan mengapa Presiden Jokowi mengunjungi makam Widjiatno Notomihardjo, ayah kandung Jokowi yang dituduh sebagai anggota eks Partai Komunis Indonesia.
Namun, apakah benar ayah Jokowi adalah anggota PKI? Benarkah tuduhan yang dialamatkan Rudi Vatner ke Presiden Jokowi?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, didapati fakta bahwa apa yang ditulis oleh akun Facebook bernama Rudi Vatner adalah kabar hoaks.
Foto yang diunggah oleh akun Facebook Rudi Vatner adalah foto tahun 2014. Saat itu Jokowi masih menjadi kandidat calon Presiden RI. Ia berziarah ke makam ayahnya yang ada di Jawa Tengah pada tanggal 14 Juni 2014.
Selama ini Jokowi kerap diisukan sebagai anggota keluarga PKI. Isu ini telah santer terdengar bahkan sebelum ia menjadi presiden Indonesia.
"Notomihardjo dan Sudjiatmi sendiri tak pernah sekalipun disentuh oleh tentara. Itu terjadi karena mereka memang tidak memiliki keterkaitan dengan Peristiwa 30 September 1965. Jika memang benar mereka adalah tokoh PKI, itu jelas suatu keanehan. Saat itu, alih-alih anggota PKI, seorang seniman profesional yang sama sekali bukan komunis pun bisa dipenjarakan tanpa pengadilan hanya karena dia pernah mengisi sebuah acara seni yang diadakan oleh PKI," tulis Historia.id dalam laporannya seperti diberitakan oleh Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com.
KESIMPULAN
Baca Juga: Sertifikat Elektronik Rapid Test Akan Tersedia di Aplikasi PeduliLindungi
Dari penjelasan di atas, dapat dipastikan bahwa tidak benar jika ayah Presiden Jokowi Widjiatno Notomihardjo adalah anggota PKI. Informasi tersebut adalah kabar hoaks yang mengandung informasi yang menyesatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu