Suara.com - NASCAR melarang bendera Konfederasi berkibar di ajang setelah dianjurkan oleh salah satu pembalapnya karena dianggap akan menjadi pemecah belah.
Menyadur New York Post (11/6/2020), pihak penyelenggara NASCAR resmi melarang bendera Konfederasi berkibar setelah dianjurkan oleh salah satu pembalap, Bubba Wallace. Pihak penyelenggaraan mengumumkan tidak akan lagi mengizinkan simbol pemberontakan pro-perbudakan ada di perheletannya.
"Kehadiran bendera Konfederasi di NASCAR bertentangan dengan komitmen kami untuk menyediakan lingkungan yang ramah dan inklusif untuk semua penggemar, pesaing kami dan industri kami," kata NASCAR dalam sebuah pernyataan dikutip dari New York Post.
"Bendera Konfederasi akan dilarang di semua acara dan properti NASCAR." tambahnya.
Wallace, satu-satunya pembalap berkulit hitam berusia 26 tahun di ajang balap tersebut berharap tradisi lama di antara para penggemar dapat dihentikan.
"Akan ada banyak orang yang marah yang membawa bendera-bendera itu dengan bangga, tetapi ini saatnya untuk perubahan. Kami harus mengubahnya, dan saya akan melakukan negosiasi dengan pihak NASCAR untuk menghapus bendera itu." kata Wallace kepada CNN.
NASCAR sebelumnya membahas masalah ini pada tahun 2015, ketika mantan CEO Brian France mengatakan akan melarang penggunaan bendera dalam acara "resmi".
"Kami akan seagresif mungkin untuk memisahkan acara NASCAR dari simbol ofensif dan memecah belah. Kami bekerja untuk mencapai tujuan itu." ujar France dalam sebuah pernyataan.
Bukan hanya NASCAR, Marinir Amerika Serikat dan Angkatan Laut juga melarang bendera konfederasi berkibar. Menyusul protes nasional terhadap ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi, yang terjadi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Cuitan Floyd-19 Bikin Binis Ambyar, Greg Glassman Mundur dari CEO CrossFit
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu