Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti lagi-lagi menunjukkan kapasitas pengetahuannya tentang kelautan beserta kehidupannya. Baru-baru ini ia menjelaskan fenomena penampakan paus orca di perairan Biak, Papua.
Melalui akun Twitter @susipudjiastuti, ia mengomentari kehadiran paus orca atau paus pembunuh yang mengejutkan. Pasalnya, habitat mamalia laut tersebut bukanlah habitat perairan tropis seperti Indonesia.
Kemunculan paus orca diunggah oleh akun @susenos di Twitter. Akun tersebut juga menanyakan kepada Susi Pudjiastuti perihal kehadiran paus tersebut di perairan tropis.
"Selamat pagi ibu @susipudjiastuti saya mau tanya apa orca bisa datang ke perairan tropis Indonesia? Ini saya rekam kemarin siang bu di perairan Kampung Samber, Kab. Biak Numfor," kata akun Twitter @susenos dikutip Suara.com, Senin (22/6/2020).
Tak lama berselang, Susi menjawab jika keberadaan paus orca di perairan tropis bisa saja terjadi asal kondisi lingkungan perairannya memungkinkan, seperti banyak makanan yang bisa memenuhi kebutuhan mamalia tersebut.
"Bisa kalau environtment-nya memungkinkan. Banyak makanan," balas Susi.
Dalam cuitannya itu, Susi juga memiliki harapan kepada Presiden RI Joko Widodo agar tidak mengizinkan kapal asing masuk ke perairan Indonesia.
"Semoga kapal-kapal raksasa asing tidak akan pernah diizinkan kembali oleh Pak Presiden, supaya Indonesia lautnya tetap sehat dan kaya," imbuh Susi Pudjiastuti.
Dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, paus orca (Orcinus orca) atau paus pembunuh menghuni semua samudera yang ada di dunia. Paus pembunuh diketahui datang ke perairan dangkal untuk mencari makan selama beberapa waktu.
Baca Juga: Jokowi Setuju Bekas Lab Vaksin Flu Burung Diubah Jadi Tempat Produksi PCR
Meski menghuni seluruh samudera, paus pembunuh, dikutip seaworld.org, lebih umum ditemui di perairan bersuhu dingin seperti di barat daya Samudera Pasifik, sepanjang pantai utara Norwegia di Samudera Atlantik dan di perairan Laut Selatan.
Selain ditemukan di perairan dingin, paus orca juga kadang terlihat di perairan yang lebih hangat seperti Florida, Hawaii, Australia, Kepulauan Galapagos, Bahama, Teluk Meksiko, Selandia Baru dan Afrika Selatan.
Meski keberadaan di perairan hangat tidak terlalu sering, namun hal itu menunjukkan kemampuan paus pembunuh untuk menjelajah ke perairan tropis.
Paus Orca beberapa kali muncul di Indonesia. Sebelum di Anambas, kawasan lain yang pernah disinggahi seperti di Bone Bolango, Gorontalo, pada 2019; Maratua, Kalimantan Timur, pada 2018; Selat Makassar pada 2014; serta terlihat setiap tahun di Bali, Maluku, Papua (Kabupaten Raja Ampat), dan Nusa Tenggara Timur (Laut Sawu).
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam