Suara.com - Cuitan politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon yang menanyakan kabar Pancasila mendapat banyak respon warganet.
Postingan itu diunggah pada Kamis (25/6/2020) pagi. Hingga sore hari, cuitan tersebut telah mendapat sekitar 1.500 like dan 300 retweet.
Dalam cuitan itu, Jansen mengaku khawatir apabila Pancasila diganti.
"Apa kabarmu pagi ini Pancasila? Semoga dikau baik-baik saja. Kutakut nanti bangun pagi tiba-tiba kau sudah terperas jadi yang lain. Dan merubah lagi hapalanku. Itu maka kutanya kabarmu," tulis Jansen, dikutip Suara.com.
Menurut Jansen, wacana untuk mengubah Pancasila akan memutar ulang sejarah.
"Merubahmu hanya akan menerbitkan curiga bagi kelompok lain dan memutar ulang sejarah. Kita akan lelah," ujar Jansen.
Cuitan Jansen ini merupakan wujud penolakannya terhadap Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP. Sebagaimana diketahui, Partai Demokrat menolak pembahasan RUU HIP.
Jansen juga sempat menyinggung soal "New Pancasila" dalam cuitan sebelumnya.
"Ketimbang kurang kerjaan bahas 'New Pancasila' yang sudah final, lebih baik kita fokus New Normal saja," cuit Jansen, Rabu (17/6/2020).
Baca Juga: Bendera Partai Dibakar Penolak RUU HIP di DPR, PDIP Minta Pelaku Ditangkap
Bahkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan tegas menolak pembahasan RUU HIP.
"Kami @PDemokrat tolak bahas RUU Haluan Ideologi Pancasila karena ada berbagai hal strategis, sensitif & fundamental yang sebaiknya didiskusikan seluruh elemen masyarakat setelah kita melewati krisis Pandemi Covid. Pastikan kita ikuti UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dalam susun RUU," tulis AHY, Selasa (16/6/2020).
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun memberikan peringatan kepada pemerintah mengenai RUU HIP. Bila RUU HIP disikapi dengan salah, maka akan berdampak besar.
"Kita harus sungguh berhati-hati jika berpikir, berbicara dan merancang sesuatu yang berkaitan dengan ideologi dan dasar negara Pancasila," kata SBY seperti dikutip Suara.com, Selasa (23/6/2020).
"Tentu ada pendapat dan tanggapan saya. Namun, lebih baik saya simpan agar politik tak semakin panas," imbuhnya.
SBY juga mengajak untuk kembali mengingat proses 'nation building' dan 'consensus making'yang telah dilakukan sejak 1945. Ia berharap tidak ada perpecahan akibat adanya RUU HIP.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap
-
Atasi Kemacetan Ragunan, Pramono Anung Bangun Parkir Bertingkat dan Hadirkan Wisata Malam
-
Dasco Minta Kader Gerindra Mulai Panaskan Mesin Politik: Tiga Tahun Lagi 2029
-
Dana Transfer Pusat Dipotong Rp15 T, Pramono Anung Minta Anak Buahnya Jangan Ngeluh
-
Mekarkan Kelurahan Kapuk Jadi Tiga, Kebijakan Pramono Disambut Baik Warga
-
Copot Arief Prasetyo, Prabowo Dikabarkan Angkat Mentan Amran jadi Kepala Bapanas
-
Solusi Macet Jakarta Utara! LRT Jakarta Bakal Tembus JIS hingga PIK 2, Simak Rutenya