Suara.com - Di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang tidak menentu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, working from Bali potensial dikembangkan di Pulau Dewata sebagai salah satu bentuk tujuan wisata baru.
"Pandemi COVID-19 ini adalah momentum yang tepat, pandemi ini menghasilkan kebiasaan-kebiasaan baru, bekerja tidak melulu dari kantor. Bekerja dengan lebih sehat, lebih fresh, tanpa perlu pusing sewa kantor atau berdesakan di lift," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace ditulis Senin (29/6/2020).
Cok Ace menjelaskan working from Bali atau bekerja dari Bali itu mengingatkan cerita seorang warga negara Prancis yang dalam jangka waktu setahun bisa dua kali berkunjung ke Bali dalam rentang waktu tinggal yang cukup lama.
"Ternyata dia memang sengaja bekerja dari Bali, tinggal di Bali untuk mengurus perusahaannya dengan modal laptop kecil, dan teras vila sederhana di Ubud," ucap Cok Ace.
Dari cerita itu, dia berpandangan working from Bali bisa dilakukan. Peluang ini bisa dikembangkan sebagai tujuan wisata baru di Bali, yakni dengan mengembangkan working space yang memadai bagi para turis seperti ini.
Menurut Cok Ace, Bali punya modal besar untuk hal tersebut. Pertama, udaranya relatif bersih dengan cuaca yang stabil sepanjang tahun. Lalu, pemandangan memukau, pasir putih, langit biru, merupakan perwujudan "bersih" yang sesungguhnya.
"Bali juga punya sisi kesehatan yang baik, di mana suasananya lebih fresh sehingga pikiran bisa jauh dari stres. Pikiran lebih mudah dikendalikan dan tentunya lebih bermanfaat dalam bekerja secara lebih produktif. Bali juga relatif lebih terjangkau dari segi biaya hidup, dibandingkan negara lain," ujarnya.
Yang tidak kalah penting, lanjut Cok Ace, Bali memiliki vibrasi tersendiri, suatu "healing power" yang diperoleh dari beragam upacara yang dilaksanakan hampir setiap hari. Memberikan ketenangan bagi siapapun.
Dalam aspek keamanan dan kenyamanan, masyarakat Bali sangat terkenal dengan keramahan, hospitality-nya. Orang Bali sangat menerima perbedaan, asalkan tidak menimbulkan ketersinggungan maka akan sangat mudah orang luar untuk nyaman di Bali.
Baca Juga: Ini Wisata Bali yang Dikunjungi Miliarder Rusia Sebelum Tewas Kecelakaan
Dari sisi infrastruktur, Bali sedang giat membangun dan menyempurnakan segala akses transportasi baik darat, laut dan udara. Pembangunan juga kini menyasar kawasan Bali utara dan Bali barat, dengan jalan tol serta penyempurnaan bandara dan Pelabuhan. Pelabuhan Benoa misalnya, disiapkan untuk menampung kapal cruise berukuran besar dengan fasilitas memadai.
"Potensi luar biasa ini, sangat berpeluang untuk dikembangkan, dengan menyasar para pekerja yang kini lazim disebut 'digital nomad'. Namun, tentu saja, masih ada beberapa hal lain yang patut disempurnakan seperti akses internet yang lebih cepat dan stabil," ujar pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Menurutnya beruntung sebagian besar wilayah Bali bukan merupakan "blind spot" sehingga memudahkan akses internet. Bali juga punya program "Bali Smart Island? sehingga di masa mendatang, tidak akan ada lagi kawasan di Bali yang tidak tersentuh akses internet.
Hal itu diakui Dubes Indonesia Untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun.
"Bali punya modal besar untuk program 'Working from Bali', bahkan sebenarnya sudah sejak lama, banyak wisatawan yang datang untuk bekerja sekaligus berwisata ke Bali. Di China, sudah banyak perusahaan yang melihat Bali sebagai salah satu lokasi untuk 'working space', mulai dari perusahaan IT raksasa hingga e-commerce yang memang sudah memberikan keleluasaan bagi karyawannya untuk bekerja, dari manapun," kata Oratmangun.
Ke depan, perlu internet yang stabil dan cepat serta promosi yang signifikan di negara-negara dengan perusahaan raksasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Api di Kramat Jati: Saat Ratusan Kios Jadi Abu dan Harapan Pedagang Diuji?
-
7 Fakta Panas Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, dari Adu Tuntutan Hingga Narasi Sesat
-
Gubernur Bobby Nasution Fokus Air Bersih-Infrastruktur Pascabencana di Sumut
-
Bantuan Logistik Kementan-Bapanas Tiba di Belawan, Bobby Nasution: Penyemangat Pascabencana di Sumut
-
TelkomGroup Percepat Recovery BTS di Lokasi Bencana Sumatra, Kerahkan Seluruh Kemampuan
-
PPATK Rilis Indeks APUPPT: Penegakan Hukum Tak Cukup Tangkap Pelaku, Aliran Dana Harus Ditelusuri
-
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru
-
9 Fakta Terkini Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati: Dugaan Sumber Api Hingga Kerugian Rp10 Miliar
-
KPK Jelaskan Keterkaitan Zarof Ricar di Kasus Hasbi Hasan: Ada Bukti Percakapan
-
Pengamat Boni Hargens Sebut Perpol Nomor 10/2025 Tak Langgar MK, Ini Penjelasannya